Berita Bima
3 Nama Penting di Balik Dugaan Kongkalikong Proyek di Kota Bima, Ada yang Dijuluki Jenderal Lapangan
Media ini kemudian mendapatkan data, setidaknya ada 3 nama yang paling berperan dalam kongkalikong pengadaan barang dan jasa di Kota Bima.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), atas dugaan tindak pidana korupsi di Kota Bima, mencuatkan sejumlah hal baru.
Mulai dari praktik pinjam bendera dalam pengadaan barang dan jasa, penguasaan pekerjaan fisik oleh kelompok tertentu, hingga dugaan keterlibatan keluarga pejabat tinggi.
TribunLombok.com mendapatkan data, setidaknya ada 3 nama yang paling berperan dalam dugaan praktik kongkalikong pengadaan barang dan jasa di Kota Bima.
Baca juga: Kontraktor Garap Jembatan Gantung di Kota Bima Mengaku Kaget Dipanggil KPK
Informasi ini diperoleh dari sejumlah sumber.
Menurut sumber TribunLombok.com, ketiga orang yang paling berperan ini, pertama berinisial MM, kedua MF dan ketiga RA.
Baca juga: Jadwal Bioskop Mataram Hari Ini: XXI, CGV, Cinepolis, 14 Oktober 2022, Pamali Masih Tayang!
Peran ketiga orang ini, diduga sebagai 'pengepul' proyek fisik agar bermuara pada satu tempat.
Sumber mengatakan, MM berperan pada tahun 2019 lalu dengan peran yang sangat besar.
Tidak hanya keluarga dekat pejabat tinggi di Kota Bima, dia juga pemain lama dalam dunia kontraktor.
Jauh sebelum ia menguasai pekerjaan fisik di Kota Bima, MM sebelumnya sudah banyak mendapatkan paket proyek di wilayah Kabupaten Bima.
Masih menurut sumber, angka-angka proyek yang diperolehnya pun cukup fantastis, hingga bernilai miliaran rupiah.
Seperti proyek di Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Spam di Tambora, proyek untuk pemukiman terpencil di Donggo dengan rata-rata nilai kontrak di atas Rp 1 miliar.
"Kalau di Kota Bima baru-baru ini, yang sekarang ini (menyebutkan nama pejabat tinggi)," sebut sumber.
Baca juga: Jadwal Kapal Rute Lembar Menuju Padangbai, 15 Oktober 2022
MM memiliki julukan khusus atas perannya pada tahun 2019, yakni pejabat tinggi di Kota Bima karena kewenangannya yang sangat besar dan hampir menyamai pejabat tinggi yang sebenarnya.
Sumber mencontohkan, ketika uang proyek cair maka MM memerintahkan tangan kanannya mengambil uang tersebut ke sumber.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/ilustrasi-korupsi.jpg)