Nahdlatul Wathan
Hizib Nahdlatul Wathan; Sejarah Penyusunan, Makna, dan Kandungan dalam Bacaan Hizib
Pendiri Nahdlatul Wathan, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mewariskan Hizib Nahdlatul Wathan yang terus dibaca dan diamalkan sampai saat ini.
TRIBUNLOMBOK.COM - Pendiri Nahdlatul Wathan, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mewariskan Hizib Nahdlatul Wathan.
Hizib Nahdlatul Wathan berisi doa-doa mulia untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
Hingga saat ini, tradisi membaca Hizib Nahdlatul Wathan masih terus dilakukan warga Nahdlatul Wathan.
Membaca Hizib Nahdlatul Wathan bisa dilakukan secara berjemaan maupun sendiri.
Tidak hanya untuk warga Nahdlatul Wathan, Hizib Nahdlatul Wathan juga bisa dibaca warga muslim lain di luar keluarga besar Nahdlatul Wathan.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hizib Nahdlatul Wathan.
Baca juga: Profil Pendiri Nahdlatul Wathan, Nama Kecil dan Pendidikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Pengertian Hizib
Kata Hizib diambil dari kata bahasa Arab yaitu حزب yang artinya adalah laskar, kumpulan, atau pasukan.
Dari susunan kalimat yang ada di Hizib Nahdlathul Wathan (NW), Hizib dapat diartikan kumpulan do’a, dzikir, solawat, dan tawajjuh (membulatkan hati kepada Allah).
Hizib merupakan doa yang dibaca sebagai bentuk permohonan kepada Allah, dalam menghadapi persoalan.
Baik itu urusan lahir dan batin atau urusan dunia dan akhirat.
Sedangkan Syaikh Waliyullah Ahamd Zarruq, mendefinisikan bahwa hizib adalah:
مجموع أذكار وأدعية وتوجهات وضعت للذكر والتذكير والتعوذ من الشر وطلب الخير واستنتاج المعارف وحصول العلم مع جمع القلب على الله سبحانه وتعالى
Artinya:
“Sejumlah bacaan zikir, doa, dan tawajjuh yang disusun untuk tujuan berzikir, memohon perlindungan dari keburukan, mengharapkan kebaikan, memohon diberikan pengetahuan, yang dibaca dengan menyatunya hati bersama Allah Subhaanahu wa Ta’ala.”
Karena besarnya fadhilah Hizib serta kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih Khusus pula.
Maka Hizib bukan hanya sekedar diartikan sebagai bacaan atau wirid biasa, melainkan diartikan pula sebagai laskar pelindung untuk siapa saja yang mengamalkannya secara istiqomah.
Keistimewaan Hizib bukan hanya sekedar kedudukannya sebagai doa yang disusun dari sekian para wali saja.
Namun keistimewaannya terletak pada penyusunya yang tidak sembarangan wali atau ulama yang dapat membuat Hizib.
Sehingga jumlah Hizib akan lebih sedikit dijumpai daripada susunan doa yang lainnya.
Diantara yang Masyhur (dikenal banyak orang) adalah Hizib Magrabi, Hizib Iqbal, Hizib Barqi, Hizib Nahdlathul Wathan dan yang lainnya.
Sedangkan menurut syair Al-Ampenan TGH Lalu Anas Hasyri QH, Hizib Nahdlathul Wathan adalah kumpulan doa-doa yang dikumpulkan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, sebagai khususiyat bagi warga Nahdlatul Wathan.
Lalu mengapa Hizib ini khusus sekali?
Karena di Al-Quran kita diperintahkan medoakan diri kita sendiri terlebih dahulu.
Baru kemudian keluarga dan orang-orang muslim secara umum.
Maka Hizib Nahdlathul Wathan dapat diartikan sebagai kumpulan doa, zikir dan tawajjuh yang disusun khusus bagi warga Nahdlathul Wathan.
Hizib memiliki susunan yang teratur, sebagai pelindung lahir dan batin.
Akan tetapi Hizib Nahdlatul Wathan dapat diamalkan oleh siapa saja sebagai amalan dan doa.
Hizib Nahdlatul Wathan disusun pendirinya Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Seorang kiyai karismatik asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikenal para ulama dunia dengan nama ‘Alimu Ampenan.
Memiliki Hizib yang masyhur dan menjadi salah satu pilihan bacaan bagi para ulama Makkah Al-Mukarramah.
Terpilihnya Hizib Nahdlatul Wathan sebagai bacaan bagi para ulama menjadi tolak ukur ketinggian makom (kedudukan) penyusunnya di sisi Allah SWT.
Doa-doa pada Hizib Nahdlatul Wathan ditunjukkan secara Khusus kepada Madrasah NWDI dan Madrasah NBDI.
Setelah mendirikan organisasi Nahdlathul Wathan, ditambahkan pula doa untuk organisasi tersebut.
Kemudian dia namakan Hizib ini dengan nama Hizib Nahdlatul Watha atau NW.
Hal itu untuk menunjukkan bahwasanya kedua madrasah tersebut, berada di bawah naungan organisasi Nahdlathul Wathan, yang pemimpinnya disebut Pengurus Besar Nahdlathul Wathan (PBNW).
Selain doa secara khusus, dituliskan juga banyak doa yang bisa diniatkan secara umum kepada siapa saja yang mengamalkannya.
Sejarah Penyusunan Hizib Nahdlatul Wathan
Hizib Nahdlathul Wathan disusun pada tahun 1942 Masehi.
Masa itu merupakan masa kedatangan para penjajah Jepang ke wilayah Nusantara.
Pada saat itu dengan ganasnya Jepang menutup secara paksa madrasah-madrasah yang ada, khusunya di Pulau Jawa.
Sehingga hampir 60 persen madrasah tersebut terpaksa tutup.
Karena itulah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyusun doa dalam sebuah Hizib.
Sebagai bentuk perlindungan terhadap Madrasah NWDI (Nahdlathul Wathan Diniah Islamiyah) yang pada saat itu telah didirikan.
Setahun kemudian disusun pula Hizib untuk Madrasah NBDI. Madrasah khusus bagi kaum perempuan yang dinamakan Hizib Nahdlathul Banat Diniah Islamiyah.
Kemudian kedua Hizib Nahdlatul Wathan tersebut dibaca pada waktu pagi, sore dan malam untuk meredam keganasan tentara Jepang.
Menurut keterangan TGH Ihsan Safar,QH.,M.Ap, Hizib Nahdlatul Wathan merupakan kumpulan doa yang tersusun dari Al-Quran, Hadis, asmaul husna, tawassulat, dan doa dari 71 wali Allah.
Al-Magfurullahu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid termasuk bagian daripada 71 wali Allah tersebut.
Karena banyak sekali doa yang dibuat untuk umat secara umum dan untuk warga Nahdlatul Wathan atau NW secara Khusus.
Setiap Hizib tentunya memiliki kandungan yang sangat lengkap dari segi isinya.
Kandungan Hizib Nahdlatul Wathan
Berdasarkan apa telah disebutkan mengenai kandungannya, berikut penjelasannya:
1. Ayat-ayat Al-Quran
Isi Hizib Nahdlathul Wathan banyak dikutip dari Al-Quran. Selain mengandung arti sebagai doa, ayat tersebut dikutip untuk menggambarkan bagaimana perjalanan penyusunnya.
Sejak pendirian majelis, pondok pesantren, madrasah-madrasah sampai organisasi.
Salah satu kutipan ayat yang ada di Hizib Nahdlathul Wathan adalah akhir ayat QS. Yusuf:100:
ان ربي لطيف لما يشاء انه هو العليم الحكيم
Artinya:
“Sesungguhnya Tuhanku maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh Dia yang Maha mengetahui lagi maha bijaksana.”
Berdasarkan tafsir dari Kementrian Agama, maksud ayat tersebut yakni, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang bagaimanapun halusnya. Bersifat lemah lembut kepada hamba-hamba-Nya, dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dengan kebijaksanaan-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang menjadi maslahat bagi hamba-hamba-Nya. Tiada suatu hal yang tersembunyi bagi-Nya. Mahabijaksana didalam segala hal. Membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan, dan kesudahan yang baik diberikan kepada orang-orang yang bertakwa.
Jika dilihat dari segi perjuangan penyusun, di dalam menegakkan Agama Allah. Siang dan malam tanpa lelah berjalan menegakkan agama islam.
Tentu sangat banayak ujian rintangan yang ditemui. Akan tetapi tetap kuat dengan niat Lillahita’ala.
2. Hadis Rasulallah SAW
Hadis merupakan sebuah ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Hadis memiliki keistimewaan yang tinggi setelah AL-Quran, sehingga mengutip Hadis dalam suatu tulisan atau doa akan menambah keberkahan padanya.
Sehingga Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mengutip Hadis sebagai salah satu unsur dari susunan Hizib Nahdlatul Wathan.
Sebagai wasilah (perantara), doa dan berkah di dalamnya.
Salah satu doa Hizib yang kutipan dari Hadis Nabi Muhammad SAW adalah:
اللهم ارنا الحق حق وارزقنا اتباعه وارنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه
Lafaz: Allahumma arinal haq haqan warzuqnattiba’ah wa arinal batila batilan warzuqnajtinabah.
Artinya:
"Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mrngikutinya dan tampakanlah bagiku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkanlah aku untuk menyingkirkannya." (HR. Ahmad).
Doa yang diajarkan Rasulallah SAW kepada kita ini memberikan motivasi agar istiqomah dalam suatu hal.
Apabila baik, Allah SWT akan menguatkan untuk melaksanakannya.
Jika buruk, Allah SWT akan menguatkan kita untuk menyingkirkannya.
Inilah salah satu bentuk pembelajaran Maula Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid kepada warga Nahdlatul Wathan.
Sebuah ikhtiar sepiritual dengan berdoa, agar suatu yang samar-samar terkuak kebenarannya.
Dan doa ini bisa dibaca oleh siapa saja yang sedang memiliki masalah. Agara masalahnya tersebut bisa jelas dan menemukan solusi untuk menyelesaikannya.
3. Asma’ Al-Husna (asmaul husna)
Asmaul husna adalah nama-nama indah Allah SWT.
Pada Hadis Rasulallah SAW disebutkan sebanyak 99 asmaul husna.
Tapi di dalam Al-Quran sendiri banyak sekali disebutkan selain dari yang 99 tersebut.
Banyak dalil yang menyampaikan fadhilah membaca asmaul husna. Termasuk ketika berdoa, dianjurkan untuk membacanya agar cepat dikabulkan doa yang diharapkan.
Allah SWT dalam QS. Al-A’raf:180 berfirman.
ولله الاسماء الحسنى فادعوه بها وذرالذين يلحدون في أسماء سيجزون ما كانوا يعملون
Artinya:
“Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al A'raf: 180).
Asmaul husna memiliki banyak rahasia dan kelebihan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.
Rahasia pada asamul husna dapat dipahami oleh orang yang ada pada makom (kedudukan) yang tinggi.
Oleh sebab itulah Al-Magfurulahu sebagai orang yang diyakini memiliki makam yang tinggi, memasukkan asmaul husna didalam Hizib Nahdlatul Wathan.
Mengetahui banyaknya keutamaan dari membaca asmaul husna. Berdasarkan hadis Rasulallah SAW, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bunyinya:
“Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, tidak ada yang menghafalnya kecuali Allah SWT akan memasukkannya ke syurga.”
4. Tawassul
Tawassul merupakan permohonan kepada Allah SWT dengan menggunakan perantara. Seperti, menyebut suatu yang mulia, hal-hal yang baik, dan bahkan menyebut kebaikan sendiri kepada Allah SWT. Agar doa yang dimohon cepat dikabulkan Allah SWT.
Para ulama berdalil untuk bertawassul berdasarkan Firman Allah SWT yang berbunyi:
جاؤك فاستغفر الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما
Artinya:
“Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati. Apabila mereka (umat Rasul) menganiyaya dirinya kemudian datang kepadanya. Lalu mereka meminta ampun kepada Allah, kemudian para Rasul memohonkan ampun untuk mereka. Maka tentulah mereka akan menjumpai tuhan yang maha menerima taubat lagi maha penyayang” (QS. An-Nisa’:64).
Bahwa di dalam ayat tersebut, dijelaskan orang-orang yang berdosa tersebut dimintakan ampun oleh para Rasul kepada Allah SWT.
Sehingga dengan sebab itu mereka diampuni oleh Allah SWT. Dengan sebab kemuliaan para Rasul-Nya.
Dalam Hizib Nahdlatul Wathan, banyak menggunakan tawassul oleh Al-Magfurullahu Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Sebagai harapan cepat dikabulkan doa-doa yang ada pada Hizib Nahdlatul Wathan.
Berikut contoh tawassul di Hizib Nahdlatul Wathan yang tercantum pada Solawat Nahdatain:
أللهم انا نسالك بك ان تصلي وتسلم علي سيدنا محمد وعلي سائر الانبياء و المرسلين وعلي الهم وصحبهم اجمعين وان تعمر نهضة الوط و نهضة البنات بفروعهما الي يوم الدين وان تنصرنا و تفتح علينا وترزقنا وتحفظنا وتغفر لنا ولجميع المسلمين يا الله يا حي يا قيوم لا اله الا انت
Artinya:
Duhai Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu, dengan ke-Agungan-Mu, agar Engkau berkenan mencurahkan shalawat dan menyampaikan salam kepada Sayyidina Muhammad SAW. Shalawat salam yang sama juga moga kau berkenan melimpahkannya kepada seluruh nabi dan para rasul.
Demikian pula kepada keluarga dan sahabat mereka semuanya. Duhai Pemilik Keutamaan, memakmurkanlah Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Banat beserta cabangnya (madrasah, sekolah, perguruan tinggi, organisasi, majelis serta segala amal usahanya) sampai hari kiamat.
Duhai Robby, tolonglah kami, bukakan (jalan kemudahan) bagi kami, (limpahan) rezeki, pelihara kami, ampuni kami, juga untuk seluruh kaum muslimin (dimanapun mereka berada). Duhai Tuhan Yang Maha Hidup, Yang Maha Terus Menerus Mengurus Makhluknya, (kami bersaksi) tiada Tuhan selain Engkau.
Duhai Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu, dengan ke-Agungan-Mu” di kalimat ini Al-Magfurullahu bertawassul dengan Zatnya Allah SWT. Untuk mengabulkan segala doa yang ada dalam Solawatunnahdatain.
Tawassul yang sangat tinggi menunjukkan ketinggian yang menyusun solawat tersebut.
Maula Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memasukkan tawassul kedalam doa dan solawat yang disusun.
Menunjukkan dibolehkannya tawassul di dalam ajaran Islaam.
Karena banyak firqah (golongan) yang tidak membolehkan melakukan tawassul secara mutlak.
Namun apabila dirujuk berdasarkan ayat Al-Quran di atas menunjukkan kebolehannya.
5. Doa-doa para waliyyullah
Sebagian besar Hizib Nahdlatul Wathan diisi doa para waliyyullah sebanyak 71 satu waliyyullah.
Waliyyullah adalah manusia pilihan, sehingga doa yang dipanjatkan dan diamalkan oleh para waliyyullah merupakan doa pilihan.
Berikut sebagian dari doa yang selalu diamalkan oleh para wali Allah dalam Hizib Nahdlatul Wathan adalah solawat Islahul ummah:
اللهم اصلح امة محمد صل الله عليه وسلم ،وفرج عن امة محمد صل الله عليه وسلم،وارحم امة محمد صل الله عليه وسلم، وانشر واحفظ وايد نهضة الوطن في العالمين بحق محمد صل الله عليه وسلم
Artinya:
Ya Allah perbaikilah urusan umat Nabi Muhammad SAW, lapangkanlah jalan (urusan) umat Nabi Muhammad SAW, kasih sayangilah umat Nabi Muhamad SAW dan sebarkanlah, jagalah serta kuatkan Nahdlathul Wathan dengan kebenaran Nabi Muhammad SAW.
Dengan mengamalkan doa Islahul Ummah, Insya Allah kita akan tercatat menjadi orang yang banyak berbuat baik kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Asy-Syaikh Ma'ruf Al-Karkhi berkata, "Barangsiapa membaca setiap hari اللهم ارحم امة سيدنا محمد, niscaya Allah mencatat ia termasuk wali 'abdal".
Akhir kalimat doa tersebut merupakan tambahan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang diniatkan kepada organisasi Nahdlathul Wathan.
Hizib diberikan gelar oleh Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dengan nama Ummaha Daawa Linahdhatil Wathan (Ibu dan Bapaknya seluruh doa di Nahdlathul Wathan).
Pada tahun 1990 Hizib Nahdlatul Wathan diarsipkan dengan sebuah audio, agar terjaga keasliannya.
Pengarsipan ini dipimpin langsung oleh penyusunnya kemudian dilanjutkan oleh TGH Ihsan Safar,QH.
Mengamalkan Hizib Nahdlathul Wathan bisa dilaksanakan berjamah dan munfaridah (sendiri).
Dengan tetap mengedepankan aturan, urutan, serta bacaannya.
Doa dan amalan Hizib Nahdlatul Wathan merupakan sebuah ibadah, bahkan merupakan inti dari ibadah.
Hizib dan doa yang lain memiliki perbedaan dari segi asrar (rahasia) yang terkandung pada setiap ayat, hadis, doa, dan lainnya.
Karena menyesuaikan dengan karakter penyusunnya. Seperti itu pula pada Hizib Nahdlatul Wathan yang disusun TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang disusun Khusus untuk warga Nahdlathul Wathan.
(*)
Tulisan ini merupakan karya Ruhul Qudus, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur