Nahdlatul Wathan

Bacaan Sholawat Nahdlatain, Karya Agung Pendiri NW TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid

Sholawat Nahdlatain merupakan karya pendiri Nahdlatul Wathan, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid. Sholawat Nahdlatain amat populer.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Pendiri Nahdlatul Wathan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid dengan karyanya Sholawat Nahdlatain. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Pendiri Nahdlatul Wathan, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid merupakan sosok ilmuan dan sastrawan.

Banyak kitab karya TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid telah dicetak dan dipelajari murid-muridnya.

Salah satu karya besar TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid yang populer adalah Sholawat Nahdlatain.

Sholawat Nahdlatain sangat dikagumi para ulama seluruh dunia. Baik itu dari segi makna dan susunan kalimat yang penuh ilmu dan hikmah.

Berikut bacaan, lafaz, dan arti Sholawat Nahdlatain:

Baca juga: Profil Pendiri Nahdlatul Wathan, Nama Kecil dan Pendidikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

اَللّٰهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ بِكَ أَنْ تُصَلِّيَ وَتُسَلِّمَ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰی سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلٰی اٰلِهِمْ وَصَحْبِهِمْ أَجْمَعِيْنَ وَأَنْ تُعَمِّرَ نَهْضَةَ الْوَطَنِ وَنَهْضَةَ الْبَنَاتِ بِفُرُوْعِهِمَا اِلٰی يَوْمِ الدِّيْنِ وَأَنْ تَنْصُرَنَا وَتَفْتَحَ عَلَيْنَا وَتَرْزُقَنَا وَتَحْفَظَنَا وَتَغْفِرَلَنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ يَا اللّٰهُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لٓا إِلٰهَ إِلَّا اَنْتَ

Artinya:

Duhai Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu, dengan ke-Agungan-Mu, agar Engkau berkenan mencurahkan shalawat dan menyampaikan salam kepada Sayyidina Nabi Muhammad SAW.

Shalawat salam yang sama juga semoga kau berkenan melimpahkannya kepada seluruh nabi dan para rasul. Demikian pula kepada keluarga dan sahabat mereka semuanya.

Duhai Pemilik Keutamaan, memakmurkanlah Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Banat beserta cabangnya (madrasah, sekolah, perguruan tinggi, organisasi, majelis serta segala amal usahanya) sampai hari kiamat.

Duhai Robby, tolonglah kami, bukakan (jalan kemudahan) bagi kami, berikan kami (limpahan) rezeki, pelihara kami, ampuni kami, juga untuk seluruh kaum muslimin (dimanapun mereka berada). Duhai Tuhan Yang Maha Hidup, Yang Maha Terus Menerus Mengurus Makhluknya, (kami bersaksi) tiada Tuhan selain Engkau.

Sholawat Nahdlatain merupakan sholawat yang paling sering dibaca oleh warga Nahdlathul Wathan.

Sholawat Nahdlatain juga merupakan kebanggaan Maulana Syaikh TGKH Zainududdin Abdul Madjid Al-Ampenani.

Sholawat Nahdlatain disusun pada tahun 1947 dan langsung menjadi icons kedua madrasah, yaitu madrasah NWDI dan NBDI, serta bagi seluruh jamaah.

Sehingga sampai saat ini, Sholawat Nahdlatain menjadi bacaan harus diawal kegiatan murid-murid Maulana Syaikh TGKH Zainududdin Abdul Madjid.

TGH M Ihsan Safar, QH dalam masyaikh MDQH NW mengatakan, Sholawat Nahdlatain sebagai pusat seluruh sholawat yang disusun Maulana Syaikh.

Karena disusun oleh orang yang mulia dan di tempat yang mulia.

Sholawat Nahdlatain disusun oleh seorang raja daripada seluruh waliyullah.

Di Raudah, yaitu tempat di antara mimbar dan makam Rasulalllah SAW.

Sholawat Nahdlatain ini langsung kepada Allah SWT dan Rasulallah SAW.

Tanpa ada perantara, sehingga Sholawat Nahdlatain disebut menjadi sholawat terhebat.

Akan tetapi tentu yang paling utama adalah sholawat yang telah diajarkan oleh lisan Mulia Nabi Muhammad SAW.

Para ahli sejarah dan wirid Nahdlathul Wathan menyebut, dengan ketinggian makom (kedudukan) penyusunnya.

Pada saat Sholawat Nahdlatain selesai disusun, Rasulalllah SAW langsung yang meng-iya-kan sholawat ini, tatkala Maulana Syaikh di Raudah.

Disebutkan pula bahwa, Sholawat Nahdlatain diberi nama sholawat informasi. Sholawat Nahdlatain memiliki banyak keutamaan dibanding sholawat lainnya.

Oleh sebab itu, apabila diamalkan berdasarkan kaifiyatnya akan menjadi benteng dan pelindung bagi zohir serta batin.

Sholawat Nahdlatain bukan hanya ditunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi disampaikan juga kepada seluruh anbiya. Lebih khusus, doa yang ada didalamnya ditunjukkan kepada Madrasah NWDI dan madrasah NBDI.

Sesuai dengan namanya, Sholawat Nahdlatain yang artinya "dua pergerakan" yaitu Madrasah NWDI dan NBDI.

Sebagian artikel ini dikutip dari buku Shalawat Nahdliya, penghimpun: Muhammad Tohri, dkk Majlis al-Aufiya’ wal Uqola.

(*)

Tulisan ini merupakan karya Ruhul Qudus, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved