Lukas Enembe Tersangka KPK: Pengacara Singgung Tito Karnavian, MAKI Ungkap Foto Gubernur di Kasino
Pengacara Gubernur Papua menyebut Tito Karnavian setelah Lukas Enembe jadi tersangka dugaan korupsi. Sementara MAKI ungkap foto gubernur di kasino.
TRIBUNLOMBOK.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
KPK menduga, Lukas Enembe menerima gratifikasi Rp 1 miliar.
Gratifikasi yang KPK maksud terkait APBD di Papua pada awal September lalu.
Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening membantah uang tersebut merupakan gratifikasi.
Menurutnya, uang itu didapat Lukas dari orang kepercayaannya sendiri.
Sementara uang tersebut berasal dari kantongnya sendiri.
"Menurut pengakuan Gubernur Lukas Enembe kepada Tim Hukum, dana tersebut adalah dana pribadi Gubernur Lukas Enembe sendiri,” kata dia seperti dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Stefanus turut menyinggung nama dua menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, ada dua menteri Presiden Joko Widodo yang bertemu dengan Lukas pada akhir tahun lalu.
Kedua orang yang dimaksud yakni Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Papua Memanas: Massa Demo Tak Terima Lukas Enembe Dijadikan Tersangka, Ratusan Polisi Diterjunkan
Kedatangan keduanya menemui Lukas untuk menyodorkan nama Paulus Waterpauw sebagai wakil gubernur menggantikan Klemen Tinal yang meninggal dunia.
“Ada upaya Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian (Mendagri) untuk memaksakan agar Komjen Pol Paulus Waterpauw (menjadi pengganti),” kata Stefanus dalam keterangan resminya, Minggu (25/9/2022).
Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada 10 Desember 2021 di Hotel Suni, Abepura, Jayapura, Papua.
Saat itu, ia mengklaim, keduanya memiliki permintaan kepada Lukas agar menerima Paulus menggantikan Klemen Tinal.
Merespons hal ini, Lukas meminta Tito menyampaikan kepada Paulus agar mengumpulkan rekomendasi dari partai pengusung.
Namun, hingga batas waktu pengisian Wakil Gubernur Papua habis, Paulus gagal meraup dukungan dari partai koalisi.
“Menjadi pertanyaan bagi publik, mengapa Mendagri Tito Karnavian dan Menteri Bahlil terlibat langsung dalam mengisi jabatan Wakil Gubernur Papua,” tuturnya.
Stefanus menduga, kedatangan Tito dan Bahlil merupakan bentuk intervensi kepada Lukas.
Ia pun menyebut bahwa sejumlah oknum di pemerintahan Jokowi memiliki agenda politik sendiri, termasuk dalam hal ini partai yang tengah berkuasa.
Di sisi lain, ia menduga, penetapan Lukas sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga merupakan upaya intervensi yang dilakukan untuk menggeser kursi orang nomor satu di Papua itu.
Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Dilarang ke Luar Negeri sampai 2023, Simak Alasannya
Ia menduga para elite itu bergerak secara sistematis untuk menguasai kekayaan sumber daya alam di Papua.
“Untuk merebut kekuasaan Gubernur Papua tanpa melalui proses demokrasi melainkan dengan mempergunakan institusi penegak hukum (KPK) sebagai alat untuk mencapai kekuasaan politik tanpa melalui Pemilu,” ujarnya.
Terkait hal ini, Kompas.com telah mencoba menghubungi Bahlil melalui pesan singkat.
Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Bahlil.
Demikian halnya pesan singkat yang dilayangkan kepada Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benni Irwan.
Hingga kini belum ada respons Kemendagri mengenai dugaan yang dilontarkan Stefanus.
MAKI Ungkap Foto Lukas Enembe di Kasino
Sementara itu, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menegaskan bahwa foto Gubernur Papua Lukas Enembe berada di ruang kasino di sejumlah negara tidak diedit dan bisa dipertanggungjawabkan.
Foto tersebut beredar luas setelah Lukas ditetapkan sebagai tersangka.
Deretan foto itu menjadi sorotan lantaran ada transaksi Rp 560 M ke meja kasino.
MAKI menduga, uang tersebut bukan berasal dari kantong pribadi Lukas Enembe.
Sebab, ia mengaku mendapatkan sebagian foto-foto Lukas Enembe yang diduga bermain judi di sejumlah negara dari orang-orang di lingkaran Gubernur Papua itu.
"Sebagian juga ada dari beberapa lingkaran Pak Lukas di Jayapura, menyampaikan ke saya lewat telepon sepotong foto, ada yang video, terus coba saya kumpulkan, saya runut (urutkan -red)," jelas Boyamin dalam wawancara di Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (25/9/2022).
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa orang yang menjadi sumber data MAKI itu juga memberikan bukti perjalanan Lukas Enembe pada Desember 2021 hingga Agustus 2022 ke sejumlah negara.
"Bahkan ada yang memberikan trip perjalanan Desember 2021 sampai Agustus 2022," imbuhnya seperti dikutip dari Kompas TV.
"Termasuk ada yang ke Jerman, ke Australia, ke Singapura, ke Genting Island Malaysia, dan Filipina," terang Boyamin.
Ia juga mengeklaim memiliki foto Lukas Enembe bermain judi di Pulau Genting Malaysia.
"Yang di Genting Island bahkan saya punya fotonya di ruang VIP melakukan judi, ada bandar, kemudian ditemani satu orang," ungkapnya.
Untuk membuktikan keaslian foto, Boyamin mengatakan dirinya sudah mencoba bertanya kepada ahli.
"Mudah-mudahan, saya bisa mempertanggunjawabkan," ujarnya.
"Saya coba tanyakan ke tukang foto yang ahli edit, katanya tidak diedit," jelas dia.
(Kompas/ Kompas TV)