Waspada Potensi Ancaman WNA, Tim Pengawas Orang Asing NTB Lakukan Rakor

Dalam penjelasan Kepala BIN NTB Wara Winahya, akan ada beberapa permasalahan yang mampu mengancam Kesatuan NKRI.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok/Jimmy Sucipto
Rapat koordinasi Tim Pora NTB yang diikuti oleh berbagai stakeholder, dalam mengantisipasi ancaman WNA yang datang ke Indonesia, Selasa (20/9/0222). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Berbagai permasalahan kerap dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Permasalahan-permasalahan yang terjadi dan telah diatasi pada beberapa waktu lalu pun berbagai macam.

Dari WNA asal Malaysia yang over-extended ataupun WNA asal Rusia yang membuat onar di Gili Trawangan.

Namun, dalam diskusi dalam rapat koordinasi (rakor) Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) se-NTB, membahas soal potensi masalah-masalah lainnya yang harus siap dihadapi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTB, Romi Yudianto didampingi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi NTB, Wara Winahya di Hotel Aston Inn, Kota Mataram, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Maju Jadi Calon Ketua DPC PERADI Kota Mataram, Ini Visi & Misi Yudi Sudiyatna

Dalam penjelasan Kepala BIN NTB Wara Winahya, akan ada beberapa permasalahan yang mampu mengancam Kesatuan NKRI.

Yakni terorisme, perdagangan manusia, spionase, dorongan budaya asing yang menghilangkan budaya asli Indonesia, pencurian informasi strategis Indonesia dan sebagainya.

“Meski terdapat beberapa dampak positif, kita patut waspada terhadap berbagai ancaman tersebut,” jelasnya.

Baik dari aksi perekrutan terorisme ISIS yang sempat menggegerkan dunia beberapa tahun belakang patut menjadi contoh bahwa pentingnya mengawasi WNA yang masuk ke Indonesia.

Sementara itu, disinyalir WNA-WNA yang mampu membahayakan NKRI dibagi menjadi ke berbagai jenis.

Khususnya modus pekerjaan yang digunakan oleh Warga Negara Asing.

Di antaranya peneliti, tenaga kerja asing, pelajar atau pengajar, NGO atau LSM, jurnalis atau film, kunjungan resmi atau giat internasional, rohaniawan, hingga pengunjung asing yang menggunakan visa.

Atas berbagai ancaman dan modus yang bisa saja digunakan oleh para WNA, Kepala BIN NTB, Wara Winahya menjelaskan harus ada beberapa langkah yang harus diambil.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Lombok Barat Minta Masyarakat Jangan Percaya Mitos

Yakni beberapa pertemuan secara rutin yang harus dilaksanakan oleh Tim Pora untuk saling tukar-menukar informasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved