Gita Husnul Imroatussolihah Wakili NTB Pada Ajang Duta Pendidikan Tingkat Nasional

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Namanya Gita Husnul Imroatussolihah. Gita akan mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pemilihan Putera dan Puteri Pendidikan Indonesia yang diselenggarakan Yayasan Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia di Bandung.

Mahasiswi Universitas Hamzanwadi Pancor, Selong, Lombok Timur itu percaya atas tercapainya pemerataan pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Curhat Nelayan Lombok Timur: BBM Mahal Tak Terbeli, Perahu Pun Mogok di Tengah Laut

"Harapan terbesar saya mengikuti event ini, salah satunya terkait kemajuan pendidikan agar meratanya pendidikan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat," ujar Gita kepada TribunLombok.com, Kamis (8/9/2022).

Tujuan mulia event ini antara lain menanamkan nilai kepada generasi muda agar sadar dan peduli akan dunia pendidikan dan menciptakan role model pelopor pendidikan.

Perjuangan Gita tidaklah mudah. Dia harus bersaing dengan peserta dari daerah lain yang secara keseluruhan sebanyak 52 orang.

Menurut Gita, ada tanggung jawab yang harus ia penuhi.

“Jujur sampai hari ini masih belum percaya bisa berada di posisi ini untuk mewakili provinsi di ajang nasional. Dengan latar belakang sebagai dedare Lombok Timur membuat saya mempersiapkan semuanya secara maksimal agar menuai hasil yang diinginkan," katanya.

Gita akan mengikuti karantina offline tanggal 8-11 september2022. Sebelumnya sudah dilakukan karantina online.

Beberapa agenda selama karantina offline mulai dari ujian duta pendidikan (intelgensi dan psikologi), motion challenge, preliminary competition, unjuk bakat, deep interview, dan lainnya.

Gita menaruh harapan tinggi agar anak muda jangan berhenti memulai, karena menurutnya apa yang dimulai hari ini akan menentukan siapa kita di masa yang akan datang.

Pesan Gita disampaikan bagi anak muda yang ada di Lombok Timur dan di NTB pada umumnya.

"Mulailah dari sekarang, mulailah mengambil peran dalam hidup. Tidak perlu harus mempunyai gelar untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena sejatinya sebaik-baik manusia adalah manusia yang mampu bermanfaat bagi orang lain," pesannya.

"Tujuan mengikuti event ini tentunya agar dapat mengharumkan daerah tercinta, dan ingin sekali menjadi role model dalam pelopor pendidikan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi penerang dalam gelapnya isu pendiikan saat ini," demikian Gita. (*)