Harga BBM
Demo Tolak Kenaikan BBM di Mataram, Seorang Demonstran Ditangkap karena Bawa Senjata Tajam
Seorang masa aksi ditangkap aparat kepolisian saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di depan gedung DPRD Provinsi NTB.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Seorang masa aksi ditangkap aparat kepolisian saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di depan gedung DPRD Provinsi NTB, Kamis (8/9/2022).
Ia diamankan lantaran membawa senjata tajam (sajam) berwarna merah.
"Ini yang kita amankan, satu orang karena kedapatan membawa sajam. Kalau terbukti yang bersangkutan membawa sajam, kita terapkan undang-undang darurat," kata Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa, didampingi Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa.
Tetapi pihak kepolisian tidak akan terburu-buru, mereka masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kita akan dalami. Kita akan periksa dulu," kata Mustofa.
Baca juga: PMII Lombok Tengah Tolak Kenaikan Harga BBM, Berikut 4 Tuntutannya dalam Aksi Damai
Koordinator Umum IMM Mataram Ajis Tanjung membantah adanya masa aksi yang tergabung dalam komandonya membawa sajam.
Ia menuding penangkapan satu orang mahasiswa itu merupakan ulah pihak luar yang ingin memecah belah masa aksi.
"Kami pastikan tidak ada anggota yang membawa sajam atau dalam bentuk apa pun," kata Ajis.
"Ini salah satu design yang ingin memecah belah massa aksi dari kami ini. Artinya kami tidak bertanggungjawab. Dia bukan dari bagian kami dan Ini hanya provokasi," kata Ajis.
Pantauan TribunLombok, ribuan massa yang mengikuti demo hari ini juga terlibat aksi dorong-dorongan.
Sebelumnya, tiga orang mahasiswa sempat diamankan sekitar pukul 11.30 Wita.
Mereka ditangkap lantaran berusaha menerobos dan memanjat pagar gedung DPRD NTB.
Ketiga mahasiswa tersebut telah dilepaskan dan kembali bergabung dengan peserta aksi lainnya.
Untuk diketahui, hari ketiga aksi penolakan kenaikan harga BBM diikuti ribuan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Mataram (IMM), Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (Himmah NWDI NTB), dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram.