Wawancara Khusus

GM Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan: Kami Hadir untuk Membesarkan Nusa Tenggara Barat

Runway Bandara Lombok ini mengalahkan panjang dan kekuatan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Penulis: Sinto | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
General Manager Bandara Internasional Lombok, Rahmat Adil Indrawan (kanan) bersama Pemimpin Redaksi TribunLombok.com Dion DB Putra saat wawancara khusus, Selasa (30/8/2022). 

Yang pertama adalah bahwa bandara ini suka tidak suka dan mau tidak mau ini menjadi epicentrum bagi suatu daerah dalam hal peningkatan perekonomian.

Jika dibandingkan 10 tahun yang lalu, kondisi yang ada di Lombok Tengah sekarang sudah sangat luar biasa perubahannya.

Hal ini juga sudah diakui oleh masyarakat yang ada di sekitar bandara. Semua kepala desa mengakui, adanya bandara ini menciptakan perekonomian yang lebih baik.

Kalau sebelumnya mereka bertani sekarang sudah banyak pekerjaan-pekerjaan baru yang diciptakan oleh Bandara Internasional Lombok ini.

Selanjutnya di Bizam ini kita memberikan prioritas dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal.

Bandara pada saat dibuka hingga saat ini, hampir sebagian besar yang mengisi tenaga kerja adalah penduduk lokal dengan angka hingga 60 persen lebih.

Saya harus cek lagi detailnya tapi itu jumlah yang sangat banyak. Ini sudah kita lakukan sejak bandara ini dibuka.

Kemudian yang terbaru soal pedagang asongan di bandara memang menjadi PR (pekerjaan rumah) Bizam yang harus diselesaikan.

Kami sudah menempuh beberapa langkah sebagai berikut.

Pertama, PKL (pedagang kaki lima) yang tadinya berkeliaran ada di mana-mana, saat ini Bizam sudah siapkan tempat khusus untuk mereka.

Bizam menyiapkan tempat bagi mereka yang dipastikan bahwa penumpang akan melewati lapak-lapak pedagang kaki lima tersebut.

Besar peluang penumpang akan membeli sesuatu atau makan di lapak PKL.

Pendekatan yang Bizam lakukan saat ini agak sedikit berbeda. Kami merangkul mereka, PKL yang ada diberikan pengertian, diajak berdiskusi, dan diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan bandara.

Contohnya saat 17 Agustus 2022, bandara membuat yang namanya perlombaan untuk warung terindah dan terbersih. Mereka diberikan hadiah dan mereka juga dibatkan dalam kegiatan lomba 17 Agustus lainnya.

Berdasarkan pengakuannya, mereka menyampaikan bahwa perhatiannya berbeda saat ini dibandingkan dengan yang sebelumnya. Dimana sebelumnya PKL lebih dilihat sebagai bukan sebagai mitra. Kalau sekarang ini Bizam memperlakukan mereka sebagai mitra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved