Wawancara Khusus
Kunci Sukses Bandara Lombok Tangani Event Kelas Dunia MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika
Rahmat Adil Indrawan merupakan sosok dibalik suksesnya penerbangan VIP untuk event WSBK 2021 dan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - General Manager Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid Rahmat Adil Indrawan merupakan sosok dibalik suksesnya penerbangan VIP untuk event WSBK 2021 dan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Pria yang telah lama berkecimpung mengelola bandara ini menjadi aktor penting dalam memberikan pelayanan pertama kepada pembalap WSBK maupun MotoGP.
Atas keberhasilannya ini, pria yang sebelumnya menjadi General Manager Commercial di Bandara Ngurah Bali ini mengungkapkan beberapa tips menangani event besar saat wawancara khusus program Trilogi - TribunLombok.com Dialog dan Inspirasi yang dipandu Pemimpin Redaksi TribunLombok.com Dion DB Putra, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: Persiapan Khusus Bandara Lombok Jelang WSBK Mandalika 2022: Belajar dari Pengalaman MotoGP
1. Citra Kelas Dunia
Menurut Rahmat Adil, Bandara Lombok harus menampakkan wajahnya sebagai Bandara Internasional yang mampu melayani berbagai event Internasional di Mandalika.
Standar Bandara Lombok juga harus menampakkan kualitas pelayanan yang berskala Internasional.
"Ketika sudah berbicara Internasional, maka Bandara Lombok tidak boleh Memberikan pelayanan sederhana atau biasa-biasa saja," jelas Adil panggilan akrabnya.
Mau tidak mau, segala lini itu harus memberikan upgrade kualitas layanan yang diberikan.
Karena tanpa berkaca jika ini bukan event Internasional maka akan diberikan pelayanan yang biasa saja.
2. Adaptasi di Kala Pandemi
Bandara Lombok tetap harus melakukan perbaikan-perbaikan dengan segala keterbatasan dan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Bandara Lombok mencoba melakukan berbagai upaya-upaya termasuk sejumlah kolaborasi.
Pada saat pandemi Covid-19, Bandara Lombok melakukan efisiensi anggaran selama 2 tahun terakhir hingga saat ini.
Hal ini dilakukan agar Bandara Lombok bisa survive dan bertahan.