PMI Asal Dompu Diduga Disiksa Majikan, Disnakertrans : Keberadaan Korban Sedang Dicari

Kepala Disnakertrans Kabupaten Dompu, Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi via telepon, mengakui adanya laporan tersebut.

Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Istimewa
Tangkapan layar dari video call yang dilakukan PMI asal Dompu, Berlyanthi kepada keluarga dan mengungkap kondisinya yang kerap disiksa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Dugaan penyiksaan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), Berlyanthi Kasih asal Kabupaten Dompu NTB, telah dilaporkan ke Disnakertrans. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi via telepon, mengakui adanya laporan tersebut. 

Laporan disampaikan oleh keluarga Berlyanthi sendiri, setelah mendapatkan telepon dari yang bersangkutan. 

"Benar. Laporan dugaan sang anak disiksa oleh majikan di Arab Saudi," jawabnya.

Baca juga: PMI Asal Dompu Diduga Disetrika dan Disiram Air Panas Oleh Majikan di Arab Saudi

Laporan tersebut sudah diteruskan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta.

Menurut Syamsul, BP2MI saat ini sedang mencari tahu keberadaan PMI tersebut untuk kemudian dipulangkan ke Indonesia.

"Sudah kita bersurat ke BP2MI, kita minta untuk difasilitasi. Alhamdulillah, sudah ada respon tinggal kita tunggu perkembangannya," ujarnya  

Ia menambahkan, karena yang bersangkutan berangkat secara ilegal maka harus dipulangkan ke Indonesia. 

Baca juga: Remaja di Dompu Dipanah OTK: Korban Derita Luka Tusuk di Tumit, Polisi Buru 4 Pelakunya

Untuk diketahui, PMI asal Kabupaten Dompu, Berlyanthi Kasih gadis usia 24 tahun itu, diduga mendapatkan penyiksaan dari majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

Sempat tidak diketahui kabarnya, tiba-tiba Berlyanthi menghubungi keluarganya dan bercerita penyiksaan yang dialami. 

Ayah korban, Syamsurizal yang dikonfirmasi pada Senin (28/8/2022), membenarkan adanya penyiksaan yang dialami Berlyanthi di negara penempatan.

Menurut sang ayah, korban menderita luka memar pada bagian tangan dan leher karena disiksa dengan cara disetrika dan disiram air panas.

Tak hanya itu, korban juga mengaku kerap dipukul menggunakan benda tumpul dan tidak diberi makan oleh majikannya.

Baca juga: Pompa Hidram Kodam IX/Udayana di Dompu untuk Pertanian & Air Bersih, Punya Debit Air 40 Liter/Menit

Menurut Syamsurizal, penyiksaan terhadap anaknya terjadi sejak Bulan April 2022.

"Kepala dibenturkan ke tembok, badan dipukul dan hanya dikasi makan tiga kali seminggu," ungkap Syamsurizal.

(*) 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved