Berita Bima
Kasus PMK di Bima Makin Menyebar: Ribuan Ternak Terjangkit, Didominasi Sapi
Dari 1.209 ekor ternak di Bima terjangkit PMK, data terakhir yang telah dinyatakan sembuh sudah 771 ekor
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Jumlah ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bima terus bertambah.
Hingga Rabu (17/8/2022), total ternak yang terjangkit sebanyak 1.209 dan didominasi jenis sapi.
Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin mengatakan, meski jumlah ternak yang terpapar bertambah tapi kawasan sebaran masih sama yakni hanya di Kecamatan Madapangga dan Kecamatan Bolo.
Jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Madapangga 1058 kasus dan di Kecamatan Bolo sebayak 151 kasus.
Baca juga: Kasus PMK NTB: 80 Ribu Hewan Ternak Sudah Divaksin, Persebaran Virus Mulai Melandai
"Kalau di kecamatan lain, alhamdulillah masih nihil," ungkap Suryadin, Kamis (18/8/2022).
Dari angka 1.209 ekor yang terjangkit, data terakhir yang telah dinyatakan sembuh sudah 771 ekor.
Sedangkan sisanya 436 ekor, masih dinyatakan terinfeksi PMK.
"Ternak yang mati akibat PMK, sejauh ini juga belum ada," tegasnya.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah, terutama mencegah penyebaran di luar Kecamatan Madapangga dan Kecamatan Bolo.
Sampai saat ini, jumlah ternak yang telah divaksin sudah mencapai 3.746 ekor, dari total keseluruhan populasi ternak di Bima sebanyak 477,632 ekor, baik itu Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing.
Kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan pada hewan ternak, kandang, hingga kendaraan yang dianggap dapat membawa penyebaran virus.
Selain itu, upaya pencegahan dengan pembatasan lalu lintas ternak, pemusnahan terbatas terhadap hewan tertular serta sosialisasi untuk memberikan edukasi pasar masyarakat tentang PMK.
Baca juga: Kasus PMK di Bima Terus Bertambah, Stok Obat Menipis
Suryadin menambahkan, penyakit PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.
Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah atau genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.
Ia mengimbau pada masyarakat, khususnya yang memiliki hewan ternak berkuku, untuk mengenali ciri-cirinya dan segera melaporkan ke petugas terdekat agar lebih cepat tangani dan tak menyebar serta menginfeksi ternak lainnya. (*)