Kematian Brigadir J
Menilik Kembali Kejanggalan di Awal Kasus Brigadir J: CCTV Hingga Keluarga Dilarang Lihat Jenazah
Berikut deretan kejanggalan di awal kasus kematian Brigadir J yang kini sudah mulai menemui titik terang: CCTV mati, luka sayat, hingga jeda waktu.
Awalnya, Ramadhan menjelaskan bahwa kasus itu bermula ketika Brigadir J masuk ke rumah dinas Ferdy Sambo.
Brigadir J, lanjut Ramadhan, kemudian mengacungkan senjata ke Bharada E.
Aksi saling tembak kemudian terjadi hingga menewaskan Brigadir J.
Namun, ia mengungkapkan kronologi berbeda beberapa jam kemudian.
Baca juga: Selain WA Diretas, Keluarga Brigadir J Juga Ngaku Rumahnya Dikepung Polisi: Kami Seolah Diserang
Kali ini, Ramadhan menyebut Brigadir J sempat masuk ke kamar Ferdy Sambo.
Bharada E lalu mendengar teriakan istri Ferdy, bertanya pada Brigadir J, lalu terjadilah aksi baku tebak.
3. Sayatan di Tubuh Brigadir J
Pihak Indonesia Police Watch (IPW) sempat menyampaikan bahwa di tubuh jenazah Brigadir J ditemukan ada luka sayatan di badannya.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menilai peristiwa ini cukup aneh. Keanehan lainnya, Sugeng juga menyoroti lokasi kejadian perkara di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Terkait kejadian ini, IPW juga pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J setelah terlibat dalam baku tembak.
Pihak kepolisian sendiri menyebutkan, sayatan di tubuh jenazah Brigadir J terjadi akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.
“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” kata Ramadhan.
4. Keluarga Sempat Dilarang Lihat Jenazah
Hal ini diungkapkan oleh bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak.
Baca juga: Profil Brigadir J yang Tewas di Rumah Pejabat Polri: Sniper Khusus & Mau Nikahi Kekasih 7 Bulan Lagi
Keluarga awalnya tidak diperbolehkan melihat korban, namun sang ibu bersikukuh untuk mengetahui kondisi jenazah putranya.