Penanganan Kasus PMK di Pulau Sumbawa: Ternak Liar Dimasukkan ke Kandang, Tim Vaksinator Diperbanyak
Penanganan PMK di Pulau Sumbawa terkendala dari sistem ternak liar sehingga menyulitkan perluasan pendataan
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Satgas Penanganan kasus PMK di Pulau Sumbawa semakin digencarkan untuk mencegah penularan agar tak semakin meningkat.
Polda NTB mengerahkan Kapolres jajarannya sebagai ketua gugus penanganan PMK di tiap daerah untuk memantau setiap perkembangan wabah PMK ini.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menerangkan, Bhabinkamtibmas diperintahkan turun untuk mendata hewan ternak di masing-masing wilayah binaan.
"Sesuai data sampai hari ini untuk Kabupaten Sumbawa jumlah kasus PMK 342, sisa 285, mati 1 ekor dan yg sudah sembuh sebanyak 56 ekor sedangkan yang sudah tervaksin sebanyak 191 ekor hewan ternak," ucap Artanto, Kamis (11/8/2022).
Baca juga: Bupati Lombok Timur Dapat Arahan dari Menko Luhut, Vaksinasi PMK Ditarget 90 Persen Akhir Agustus
Secara umum kondisi kasus PMK di NTB yakni hewan ternak sakit 3.748 ekor dari total populasi 2.215.309 ekor.
Hewan ternak sembuh 87.420 ekor, mati 206 ekor, potong bersyarat 247 ekor.
"Untuk ternak yang mati akan diganti pemerintah," tutup Artanto.
Kendala Penanganan PMK di Pulau Sumbawa
Berdasarkan hasil pemantauan, sambung dia, tim di lapangan kesulitan untuk memperluas pendataan.
"Karena sistem ternak di Pulau Sumbawa tidak semua menggunakan kandang melainkan masih banyak yang melakukan ternak liar," urai Artanto.
Solusinya, sambung dia, tim lapangan berkoordinasi dengan pemilik ternak untuk membuatkan kandang sementara untuk ternak yang terdeteksi PMK.
"Sosialisasi dan penyemprotan disinfektan serta vaksinasi akan terus di genjot khususnya di pulau Sumbawa," urai Artanto.
Selain itu, Artanto mengungkap ketersediaan vaksin PMK yang masih terbatas.
Dari jumlah 40 ribu vaksin PMK yg diterima Provinsi NTB, sebanyak 29.430 ekor hewan ternak sudah divaksin.
"Sesuai dengan arahan kementrian diharapkan pada bulan Agustus ini ketersediaan vaksin sudah mencapai di angka 90 persen lebih," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Ekor Sapi di Bima Terjangkit PMK, Dua Kecamatan Diisolasi