Politik

Komentar Pengamat Soal Konflik Mori dan HBK, Ihsan: Banyak Partai Melirik Mori Jika Dipecat

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Ihsan Hamid berkomentar atas konflik antara Mori Hanafi dan H Bambang Kristiono.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Kolase foto Ketua Asprov PSSI NTB Mori Hanafi (kiri) dan Chairman Lombok FC H. Bambang Kristiono, SE. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Asprov PSSI NTB Mori Hanafi dan Chairman Lombok Football Club (LFC) H Bambang Kristiono alias HBK saling berbalas pantun.

Ternyar, keduanya saling sanggah ihwal pemberlakuan tiket masuk bagi penonton gelaran Liga 3 NTB.

Perseteruan tersebut dinilai bukan sekadar persoalan teknis sepakbola, tapi lebih kental dengan nuansa politik.

Demikian penilaian yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Ihsan Hamid.

Ihsan membaca perseteruan HBK dengan Mori tersebut tidak ansih soal tiket liga 3, tapi juga sangat kental muatan politiknya.

"Menurut saya perseteruan Mori dengan HBK bukan sekedar soal tiket penonton liga 3, tidak sesederhana itu. Tapi sebenarnya ini adalah perseteruan politik yang kebetulan dibawa masuk ke ruang sepakbola," ucap Ihsan pada Kamis, (11/8/2022).

Baca juga: Mori Hanafi Dicopot dari Struktur DPD Gerindra NTB

Menurut Ihsan, bila murni hanya soal perbedaan pendapat terkait tiket masuk penonton liga 3, HBK bisa saja menyampaikan kritikan secara langsung, lebih-lebih keduanya masih kader Partai Gerindra.

Tapi dengan mereka saling kritik lewat media massa secara terbuka, mengindikasikan ada problem lain di baliknya.

"Ya kalau hanya sekedar soal tiket saja masalahnya, kenapa HBK harus sampaikan kritikannya dengan terbuka lewat media massa. Kan bisa saja HBK memanggil Mori, atau menelpon Mori langsung, lebih-lebih HBK adalah atasannya Mori di Gerindra," katanya.

"Maka saya rasa tidak sulit untuk HBK mengkomunikasikan hal itu dengan Mori kalau memang hubungan mereka baik-baik saja," paparnya.

Baca juga: Lombok FC Menilai Belum Saatnya Asprov PSSI NTB Berlakukan Tiket untuk Liga 3 NTB

Lebih jauh Ihsan menilai, pembacaan terkait perseteruan politik di balik kisruh soal tiket penonton liga 3 tersebut dinilai tidak berlebihan.

Mengingat hubungan Mori dengan partai Gerindra sampai saat ini kurang harmonis sejak dicopot dari posisi wakil ketua DPRD Provinsi NTB.

Lebih-lebih sampai sekarang setelah keluarnya SK Mendagri tentang pemberhentian Mori sebagai wakil ketua DPRD Provinsi NTB.

Partai Gerindra masih menggantung nasib Mori dengan tidak menempatkannya di Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved