Berita Kota Bima

Dua Tahun Hidup Tanpa Air Bersih, Warga Relokasi Patungan Beli Air dan Selang

Penghuni perumahan relokasi di Kadole Kecamatan Raba Kota Bima, bakal kembali ke rumahnya yang lama jika air bersih tak kunjung ada.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Satu orang warga penghuni perumahan relokasi di Kadole Kecamatan Raba Kota Bima, saat menceritakan kondisi air bersih yang tidak ada di Kadole. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Penghuni perumahan relokasi di Kadole Kecamatan Raba Kota Bima, bakal kembali ke rumahnya yang lama jika air bersih tak kunjung ada.

Dua tahun mendiami rumah relokasi, warga harus patungan untuk membeli selang dan membeli air dari warga di luar pemukiman relokasi.

Fakta ini diperoleh dari sejumlah warga relokasi, yang ditemui di Kadole pada Selasa (2/8/2022) siang.

"Air dari gunung itu kadang datang kadang tidak. Itupun hanya bisa digunakan untuk mandi dan cuci pakaian," aku Rosidah, seorang penghuni perumahan relokasi.

Baca juga: Kantor Desa Rada Bima Terbakar Jelang Pelantikan Kades Baru

Ia mengungkap, air yang dialiri pemerintah dari gunung tidak berjalan maksimal, karena sering digunakan petani untuk pengairan lahan pertanian di sekitar wilayah setempat.

Mengatasinya, selama ini ia bersama warga lainnya mengambil air dari rumah warga di luar kawasan Kadole dengan cara dialiri melalui selang.

Kondisi ini dijalani warga selama dua tahun terakhir, selama menghuni rumah setempat.

Tidak hanya itu, mereka harus merogoh kocek membeli air minum ataupun untuk keperluan memasak.

Baca juga: Seorang Menantu di Kota Bima Rudapaksa Mertuanya yang Sudah Lansia

"Silakan saja dihitung, berapa uang yang harus kami keluarkan hanya untuk beli air setiap hari," keluhnya.

Ditanya apakah masih akan bertahan tetap tinggal di rumah relokasi?

Rosidah mengaku belum bisa memastikan.

Akan tetapi jika kondisi air terus seperti sekarang ini, maka tidak mungkin warga yang sudah menghuni sebagian rumah relokasi saat ini akan kembali ke rumah yang lama.

"Kami minta perhatian pemerintah, bisa memenuhi air bersih. Karena bagaimana pun hidup itu, ga bisa tanpa air," harapnya.

Jauhar warga lainnya mengaku, sumber air di relokasi Kadole sebenarnya ada.

Akan tetapi, pipanisasi yang mengalirkan air ke rumah warga tidak ada.

Hal ini membuat sebagian besar warga masih enggan pindah dari rumah lamanya di sepanjang bantaran sungai. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved