Berita Lombok Tengah
Desa di Lombok Tengah Kelola Sampah Secara Mandiri hingga Menghasilkan Pupuk Organik sampai Biogas
Desa Semparu di Lombok Tengah mengelola sampah melalui kelompok swadaya masyarakat yang melakukan pengangkutan, pemilahan, dan pemrosesan
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Untuk sampah popok bayi, pihaknya masih mengolah dengan cara membakar kemudian dijadikan benda padat menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan.
Anggota KSM Ikhlas Desa Semparu kini berjumlah 418 KK.
Para pekerja di KSM Ikhlas Desa Semparu merupakan warga lokal.
Mereka bekerja selama enam hari, kecuali hari Jumat.
Baca juga: Oplas Awet Muda di Lombok Barat Mulai Berjalan, Program Pilah Sampah Jadi Barang Bermanfaat
Pemdes Semparu memberikan tarif Rp 10 ribu per bulan untuk pengangkutan sampah ke KSM.
Sementara untuk sekolah, pasar hingga ritel modern tarifnya variatif hingga mencapai Rp 400 ribu-an.
"Kami punya Perdes soal sampah agar masuk KSM. Kita berharap semua warga masuk. Kalau tidak masuk anggota, silakan. Yang penting jangan membuang sampah sembarangan. Jaga kebersihan," bebernya.
Kini, tidak ada sedikipun sampah dari Desa Semparu yang harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kita akan ikut lomba desa peduli lingkungan tingkat provinsi tahun ini. Kalau di kabupaten kami sudah tidak asing lagi," tuturnya.
(*)