Berita Artis
Diva Pamela Paganini Meriahkan Perayaan Buku Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi karya Iin Farliani
Diva Lombok Pamela Paganini meriahkan acara perayaan buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi karya Iin Farliani.
TRIBUNLOMBOK.COM - Diva Lombok Pamela Paganini meriahkan acara perayaan buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi karya Iin Farliani.
Kegiatan tersebut berlangsung di Toms Garden Coffee, pada Sabtu (23/7/2022).
Perayaan buku adalah sebuah kegiatan peluncuran buku karya penulis Lombok yang diadakan oleh Komunitas Akarpohon Mataram.
Perayaan buku biasanya diisi oleh seorang pembedah, penulis buku, dan pengalih wahana.
Baca juga: Berkenalan dengan Pamela Paganini, Musisi Lombok yang Pernah Melenggang ke India
Dalam perayaan buku karya Iin Farliani, Pamela Paganini berperan sebagai pengalih wahana, satu panggung dengan pembedah Kiki Sulistyo, sastrawan Indonesia.
Malam itu, Pamela membawakan tiga lagu.
Satu lagu merupakan hasil dari alih wahana puisi Iin Farliani yang berjudul Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi.
Lagu kedua dan ketiga merupakan karya Pamela Paganini sendiri, yakni Jantera dan Anomali Pertemuan.
Baca juga: Berkenalan dengan Ary Juliyant, Presiden Indie Indonesia, Musisi Folk yang Bergerilya
Pasca mempresentasikan penampilannya, Pamlea Paganini mengatakan dirinya tengah asyik melakukan eksperimentasi.
Dan perayaan buku kali ini, menjadi kesempatan tersendiri baginya untuk mencoba hal baru tersebut.
Meski sebelumnya, Pamela pernah juga melakukan alih wahana dari puisi penyair lain.
“Sebab, saya ingin lebih banyak mencoba hal-hal baru. Oleh karena itu, pada pengalihwahanaan puisi yang sekarang, saya lebih banyak memakai teknik-teknik piano yang klasik,” kata Pamela.
Baca juga: Lirik Lagu Ary Juliyant ‘Aku Tidak Tidur Manis’ Album Pre Milenium (2021)
Melau mengaku, puisi Iin Farliani yang dialih wahanakannya kali ini menyimpan bunyi-bunyi yang membawa kesan sendu.
Namun Mela justru memadukannya dengan chord-chord yang menimbulkan efek cemerlang.
“Puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin juga memengaruhi proses bermusik saya dalam mengalihwahanakannya sebagai musik,” lanjut Pamela, menjelaskan eksperimen yang dimaksud.