Berita Lombok Tengah
Kepala BNPB Turun Langsung Suntik Vaksin dan Semprot Disinfektan Ternak di Lombok Tengah
Kepala BNPB selaku Ketua Satgas PMK meninjau kandang ternak di Dusun Bun Mudrak, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Penyakit Mulut dan Kuku PMK menyebar di 22 provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi NTB.
Sejak awal merebaknya PMK, NTB termasuk salah satu provinsi dengan tingkat penyebaran yang tinggi.
Hingga Rabu (20/7/2022) pukul 12.00 WIB, kasus aktif PMK di Provinsi NTB menembus angka 26.351 ekor hewan ternak.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Satuan Tugas Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung pelaksanaan penanganan PMK di Pulau Lombok, NTB, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: 4 Strategi Kepala BNPB Tangani PMK di NTB Usai Kunjungan di Lombok Tengah
"Kedatangan ke sini untuk memastikan secara langsung langkah-langkah penanganan PMK yang dilakukan berjalan sebagaimana mestinya, karena Lombok NTB sentra utama penghasil produksi daging dan hewan ternak," Kata Suharyanto.
Kunjungan diawali dengan meninjau salah satu kandang ternak di Dusun Bun Mudrak, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
Terdapat 120 ekor hewan ternak sapi di kandang tersebut yang dimiliki oleh Kelompok Ternak Sumber Rezeki.
Pada peninjauan itu, Suharyanto berkesempatan untuk menyuntikkan vaksin kepada salah satu hewan ternak yang berada di kandang tersebut.
"Harapannya vaksin yang disuntikkan kepada hewan yang sehat akan menghasilkan kekebalan dan imunitas sehingga hewan ternak bisa terhindar dari virus," jelas Suharyanto.
Selain itu, Suharyanto juga memastikan pelaksanaan biosecurity dengan cara penyemprotan disinfektan berjalan dengan baik.
Baca juga: Kelompok Ternak di Selagalas Mataram Diberi Edukasi Cara Cegah PMK
Seperti di kandang Kelompok Ternak Sumber Reseki, setiap orang dan hewan yang akan keluar masuk ke kandang harus dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Penyemprotan disinfektan ini penting mengingat virus PMK bisa dibawa oleh manusia maupun barang dan menularkan kepada hewan ternak lain," jelas Ketua Satgas PMK yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB.
(*)