Kematian Brigadir J
Kasus Polisi Tembak Polisi: Tangisan Ibu Brigadir J, Ayah Tak Percaya Mendiang ke Kamar Tanpa Izin
Brigadir J tewas dalam kasus polisi tembak polisi. Sang ibu menangis 20 jam tanpa henti, ayah tak percaya mendiang masuk kamar Ferdy Sambo tanpa izin.
TRIBUNLOMBOK.COM - Orangtua Brigadir J alias Yosua Hutabarat angkat bicara mengenai kasus polisi tembak polisi yang menewaskan putranya.
Brigadir J tewas saat terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Sang ibu terus meneteskan air mata, sementara ayahnya tak percaya Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo tanpa izin.
Berikut pengakuan keduanya.
Ibu Brigadir J Nangis 20 Jam Tanpa Henti
Wanita bernama Rosti Simanjuntak itu duduk bersandar di dinding sambil terus meneteskan air mata.
Beberapa kerabat dan keluarga tanpa berbicara serta berusaha menghibur wanita yang matanya sembab tersebut.
Suami Rosti, Samuel Hutabarat, mengaku khawatir dengan kondisi istrinya.
Menurutnya, sang istri tak henti-hentinya menangis setelah memakamkan Brigadir J.
“Masih menangis terus. Tadi pagi di makam anak saya juga nangis-nangis lagi,” katanya seperti dikutip dari TribunJambi.
Baca juga: Selain WA Diretas, Keluarga Brigadir J Juga Ngaku Rumahnya Dikepung Polisi: Kami Seolah Diserang
Rosti sudah meneteskan air matanya sejak pertama kali mendengar Brigadir J meninggal dunia.
Ia terus menangis selama 20 jam sepanjang perjalanan Padang Sidimpuan menujju Jambi.
"20 jam di jalan, itu menangis terus sampai ke Jambi. Di Jambi menangis terus, kalau gak ada teman bicara, teringat anaknya, menangis lagi," kata Samuel.
Samuel Tak Percaya Brigadir J Masuk Kamar Pribadi Tanpa Izin
Menurut Samuel, Brigadir J tidak mungkin masuk kamar istri jenderal berbintang dua begitu saja.