Tradisi dan Budaya NTB

Ritual Nunas Neda, Ritual Pemanggil Hujan Masyarakat Kesik Lombok Timur

Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur memiliki budaya berupa ritual menurunkan hujan.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Muhamad Kadri, Kepala Desa Kesik. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur memiliki budaya berupa ritual menurunkan hujan.

Ritual ini disebut ritual Nunas Neda.

Nunas yang artinya meminta, memohon, sedangkan Neda yakni tolong (meminta tolong).

Ritual ini biasanya dilaksanakan di penghujung musim kemarau, karena profesi masyarakat di Desa Kesik rata-rata adalah petani.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Lombok Selasa 12 Juli 2022: Hujan Badai Mulai dari Pukul 15.00 - 21.00 WITA

"Ritual ini untuk meminta hujan, dan diyakini masyarakat Kesik khususnya," Kata Muhamad Kadri, Kepala Desa Kesik, kepada TribunLombok.com Selasa (12/7/2022)

Lebih lanjut ia menjelaskan, ritual ini dipimpin oleh tokoh adat, nantinya menentukan hari upacaranya kemudian diikuti oleh masyarakat setempat.

Pada upacara itu, tokoh adat akan mempersembahkan hasil bumi petani, bahkan dulu biasanya sapi untuk dikorbankan.

"Setelah ritual, dipercaya paling cepat seminggu akan hujan, tetapi tidak terus menerus,"ujarnya

Baca juga: Mengenal Tarian Suling Dewa di Bayan, Tari Ritual Pemanggil Hujan hingga Pengusir Hama

Hingga saat ini, budaya ritual Nunas Neda, mengharap hujan oleh masyarakat masih dilestarikan hingga turun menurun.

Acara ini juga pernah dihadiri oleh Bupati Lombok Timur, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2021 silam.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved