Kematian Brigadir J
Pengakuan Keluarga Brigadir J: WA Diretas, Heran Kronologi Versi Polisi Hingga Minta Tolong Jokowi
Berikut deretan pengakuan keluarga Brigadir J, polisi yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, WA ortu korband diretas.
Bukannya dijawab, pertanyaan Bharada E itu justru disambut dengan todongan senjata oleh Brigadir J.
Baca juga: Baku Tembak 2 Polisi di Rumah Pejabat Mabes Polri: Brigadir J Tewas, 3 Saksi Diperiksa dan Kronologi
“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin seperti dikutip dari Kompas.
Aksi baku tembak pun tak terhindarkan hingga menewaskan Brigadir J.
Duduk Perkara Pelecehan Seksual
Ramadhan turut menjelaskan duduk perkara aksi baku tembak tersebut.
Menurutnya, hal itu dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.
“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar dia.
Karena itulah istri Kadiv Propam Polri itu berteriak minta tolong.
Hasil Olah TKP
Berdasarkan hasil olah tempa kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian pun mendapatkan sejumlah proyektil senjata.
Menurutnya, saat kejadian itu, Brigadir J melakukan 7 kali tembakan. Sedangkan, Bharada E melakukan 5 kali tembakan.
Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, Berawal Teriakan Minta Tolong Istri Atasan
Saat baku tembak terjadi, kata Ramadhan, Brigadir J berada di lantai bawah, sementara itu Bharada E berada di lantai atas.
Ia menyebutkan Bharada E tidak terkena tembakan yang dilayangkan oleh Brigadir J.
“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” tuturnya.
(Kompas/ Muhammad Isa Bustomi dan Rahel Narda Catherine) (TribunJambi/ Aryo Tondang)