Sepeda Listrik Karya Gede Sukarma Dijaya Merambah Dunia Internasional Amerika, Eropa dan Australia
Sepeda listrik Le Bui karya Gede Sukarma Dijaya melintas di Sirkuit Mandalika, sepeda listrik tersebut rupanya telah melenggang hingga ke pasar dunia.
Penulis: Sinto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sepeda listrik karya Gede Sukarma Dijaya hari ini Sabtu, (9/6/2022) siang mengelilingi sirkuit Mandalika.
Ia datang ke sirkuit Mandalika membawa tiga sepeda listrik karyanya untuk mencoba lintasan sirkuit.
Ia beberapa kali mengelilingi lintasan dan beberapa kali mencoba trek lurus Sirkuit Mandalika.
Sepeda karyanya ini ia beri merek Le Bui.
Meski demikian, sepeda listrik karya Gede Sukarma Dijaya ini justru lebih banyak mendapatkan perhatian dari luar negeri daripada dalam negeri.
Baca juga: Jajal Sirkuit Mandalika, Gede Sukarma Dijaya Kenalkan Sepeda Listrik Buatannya
Gede Sukarma Dijaya bercerita jika pemesan sepeda buatannya mulai dari negara-negara di benua Amerika, Eropa dan Australia.
Sepeda listrik karya Gede Sukarma ini memang memiliki beberapa keunikan.
Berbeda dari sepeda listrik kebanyakan desain, sepeda listrik Le Bui mirip sepeda motor custom yang menonjolkan rangka dan ban besar.
Tanpa bodi penutup, bagian tengah diisi tempat penyimpanan baterai.
Baca juga: Curhat Amaq Lidia Sawahnya Terendam Air Selama 2 Tahun Akibat Proyek Jalur By Pass Mandalika
Produksi sepeda listrik Le-Bui bukan saja soal gaya. Gede memikirkan juga mengenai keamanan dan kenyamanan penggunanya.
"Perangkat keamanan seperti lampu dan rem, tetap menjadi komponen utama di sepeda listriknya. Sepeda Le-Bui diproduksi di bengkel saya di Keru, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat," jelasnya kepada Tribunlombok.com di area paddock Sirkuit Mandalika.
"Meskipun berbasis lokal dengan kandungan komponen lokal mencapai 70 persen. Hal ini membuktikan bahwa kualitas yang dimiliki oleh Le Bui diakui oleh dunia internasional. Khusus di pasar Amerika Serikat, sudah ada dua dealer yang menjual Le-Bui," tutup Gede Sukarma Dijaya
Dengan keadaan tersebut, pria berusia 50 tahun ini berharap agar karyanya ini bisa semakin diminati masyarakat internasional terlebih masyarakat lokal.
Baca juga: Bupati Lotim Ikuti Sosialisasi Penanganan Aset Negara, Kemendagri: Dimanfaatkan untuk Pembangunan
Ia juga meminta agar pemerintah bisa memperjelas apa saja apa aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam berkarya.
Artinya, ia meminta supaya nantinya ia tahu bagaimana batasan-batasan dalam berkarya.
(*)