MXGP Samota 2022
Jelang MXGP Samota 2022, Direktur RSUD NTB Cek Kesiapan RS Rujukan Pertama di Sumbawa
Jelang MXGP Samota 2022, Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Herman Mahaputra alias dr Jack melakukan inspeksi ke RS HL Manambai Abdul Kadir Sumbawa.
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Jelang MXGP Samota 2022, Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Herman Mahaputra alias dr Jack melakukan inspeksi ke RS HL Manambai Abdul Kadir Sumbawa, Jumat (17/6/2022).
RS HL Manambai Abdul Kadir akan menjadi akan dijadikan Rumah sakit rujukan pertama saat gelaran MXGP Samota 2022, pekan depan.
Didampingi Direktur RS HL Manambai, dr Jack berkeliling dan melihat kondisi ruangan rumah sakit.Mulai dari IGD dan beberapa tempat lainnya.
Selain mengecek kesiapan ruangan dan alat, ia juga memastikan SDM yang ada sudah siap menjalankan tugas secara maksimal.
Sehingga MXGP dapat berjalan lancar khususnya dari segi medis.
Baca juga: RSUD Provinsi NTB Gelar Pelatihan Asesor Kompetensi bagi Perawat dan Nakes
Baca juga: Tim Advance RSUD Provinsi NTB Gelar Workshop bagi Tim Medis MXGP Samota
Tim NTB Med'X selaku penanggung jawab medis akan ditugaskan khusus saat gelaran MXGP.
Ia meminta seluruh memastikan semuanya sudah siap menjalankan tugas secara maksimal.
Lalu Herman menekankan, peran tim medis sangat penting dalam ajang balap ekstrem seperti MXGP.
Dalam situasi darurat, tim medis harus bekerja cepat dan maksimal untuk keselamtan pembalap.
Karena itu, sejak awal pihaknya sudah menyiapkan secara optimal tim medis yang akan bertugas.
Untuk penanganan event MXGP, mereka memiliki bekal pengalaman MotoGP Mandalika 2022.
Sehingga dia cukup percaya diri untuk menangani dengan optimal ajang MXGP Samota 2022.
Baca juga: Tekan MoU Dengan RSUD Soejono Selong, Rektor Universitas Hamzanwadi Sebut AHH NTB 68 Tahun
Saat ini, lima orang dokter RSUD Provinsi NTB mendapatkan lisensi dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).
Kelima dokter yang telah memperoleh lisensi tersebut adalah dr HL Herman Mahaputra, M.Kes., M.H. atau yang akrab disapa "dr. Jack".
Kemudian dr. Eko Widya Nugroho, Sp.EM, dr. Mokhammad Rakhmad Abadi, Sp.KO, dr. Adi Wira Perdhana, dan dr. Sunanto, Sp.BA.
Dengan lisensi tersebut, para dokter ini bisa melaksanakan tugas sebagai Chief Medical Officer di berbagai ajang balap motor internasional.
Direktur RSUD NTB dr HL Herman Mahaputra menjelaskan, Chief Medical Officer merupakan lisensi internasional sebagai syarat agar seorang dokter bisa menjadi pimpinan layanan medis pada event kejuaraan motor internasional yang digelar Federasi Sepeda Motor Internasinal (FIM).
"Baik pelayanan medis bagi pembalap, official maupun bagi para penonton," katanya.
Lisensi tersebut didapatkan setelah para dokter ini mengikuti seminar lisensi CMO yang dilaksanakan oleh FIM di Vantaa Finlandia.
Dia berharap, dengan hadirnya dokter-dokter berlinsensi FIM di Nusa Tenggara Barat, berbagai event kejuaraan motor internasional di Indonesia dapat dipimpin pelaksanaan medisnya oleh putra terbaik RSUD Provinsi NTB.
Bagi dr Jack, lisensi tersebut menunjukkan kualitas SDM kesehatan NTB siap bersaing di tingkat internasional.
Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga tenaga medis NTB bisa menunjukkan kiprahnya ke tingkat internasional yang lebih luas.
(*)