Ibadah Haji 2022

Bus Shalawat Jemaah Haji Indonesia Beroperasi 24 Jam di 5 Sektor dengan Tanda Stiker Khusus

bus shalawat beroperasi pada lima sektor wilayah hotel jemaah haji Indonesia dengan masing-masing memiliki stiker berwarna khusus

kemenag.go.id
Bus shalawat jemaah haji Indonesia di tanah suci 

TRIBUNLOMBOK.COM - pemerintah telah menyiapkan layanan transportasi bus shawalat untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang).

Layanan bus shalawat ini beroperasi selama 24 jam.

"Angkutan shalawat beroperasi selama 24 jam, non stop," kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (16/6/2022).

Layanan ini untuk memberikan kemudahan bagi jemaah saat akan beribadah di Masjidil Haram.

Menurut Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag, bus shalawat beroperasi pada lima sektor wilayah hotel jemaah haji Indonesia.

Baca juga: 12 Hari Pemberangkatan: 32 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci, 5 Orang Meninggal Dunia

Tiap sektor ditandai dengan stiker khusus.

Wilayah pertama adalah Mahbas Jin dengan stiker warna putih dan menggunakan terminal Bab Ali.

Wilayah kedua adalah Syisyah dengan stiker warna biru dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Ketiga, wilayah Raudhah dengan stiker warna hijau dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Keempat, wilayah Jarwal dengan stiker warna hitam dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Kelima, wilayah Misfalah dengan stiker warna cokelat dan menggunakan terminal Jiad.

Selain itu, lanjut Akhmad Fauzin, pada bus shalawat juga dipasang stiker bendera merah putih yang cukup besar sebagai tanda Indonesia sehingga mempermudah jemaah haji untuk mengenalinya.

Setiap jemaah saat tiba di Makkah juga akan mendapat kartu transportasi shalawat yang disesuaikan dengan warna stiker setiap wilayahnya masing-masing.

Baca juga: 389 JCH Kota Mataram akan Dilepas dari Kantor Walikota ke Asrama Haji, Jumlah Pengantar Dibatasi

"Diimbau kepada jemaah haji untuk menyimpan kartu transportasi shalawat di tas paspor, mencocokkan warnanya ketika akan naik bus, ingat-ingat terminalnya, tetap antre dengan tertib, dan jagalah keamanan barang bawannya," pesan Akhmad Fauzin.

"Pemerintah berharap jemaah tidak perlu naik angkutan umum atau taksi, sehingga jemaah akan nyaman selama pergi dan pulang dari Masjidil Haram," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved