Pupuk Penyebab Ledakan Plankton di Teluk Bima, DLH: Sulit Kendalikan Pemanfaatan Pupuk

Hasil laboratorium dari Surabaya menunjukkan, penyebab pencemaran di perairan Teluk Bima akibat adanya ledakan Plankton.

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TribunLombok.com/Atina
Teluk Bima saat penumpukan buih gel air akibat plankton beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Hasil laboratorium dari Surabaya menunjukkan, penyebab pencemaran di perairan Teluk Bima akibat adanya ledakan Plankton.

Ledakan tersebut satu di antaranya dipicu, besarnya jumlah sisa pupuk pertanian yang terbawa oleh air hujan ke sungai-sungai di Kota Bima dan mengendap lama di perairan Teluk Bima.

Lalu apa yang bisa dilakukan otoritas di Kota Bima?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarif Rustaman mengaku, jika berbicara pemicu seperti pemanfaatan pupuk maka harus lintas sektor.

Baca juga: Boat Pancung, Transportasi Jadul yang Tetap Eksis di Teluk Bima

Tidak hanya DLH, tapi juga Dinas Pertanian dan masyarakat petani.

"Sulit mengendalikan pemanfaatan pupuk ini," akunya.

Kendati demikian, pihaknya sedang mengupayakan maksimal hutan-hutan kota yang ada di kawasan-kawasan tertentu.

Seperti di gunung Londa, Jatibaru Timur dan Jatiwangi dengan total kawasan hutan kota 125 hektare.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Buih atau Ingus Laut di Teluk Bima

Diharapkan, dengan keberadaan hutan-hutan kota ini maka bisa menjadi penyaring rembesan residu-residu dari penggunaan pupuk pada kawasan pertanian.

Selain itu sebut Syarif, dalam waktu dekat ini akan ada kegiatan bersih-bersih sungai dan kawasan pantai secara besar-besaran.

Tidak hanya untuk sekedar membersihkan sisa jelly foam lalu, tapi menjadi upaya pemulihan pada Teluk Bima.

Menurut Syarif, upaya pemulihan Teluk Bima tidak hanya bisa dilakukan DLH atau Pemerintah Daerah Kota Bima saja.

Apalagi kewenangan pengelolaan kawasan laut, saat ini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sehingga butuh koordinasi dengan provinsi, Pokja, satker, unsur Forkopimda hingga para praktisi.

Dari koordinasi tersebut, bisa melahirkan satu komitmen kebijakan yang bisa dijadikan rujukan dalam proses pemulihan Teluk Bima.

"Kami sendiri pun sampai saat ini, masih mengambil sampel untuk uji coba secara berkala, untuk melihat perkembangan ledakan Plankton lagi," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved