Gili Balu, Permata Tersembunyi yang Kini Mulai Bersinar
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) melakukan sinergi bersama pemerintah sebagai upaya dalam melindungi kawasan konservasi perairan Gili Balu.
Site Direktur/KTT AMMAN Wudi Raharjo menjelaskan, program konservasi ini merupakan wujud komitmen AMMAN sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Provinsi NTB dalam menerapkan Good Mining Practice Principle.
“Kami melakukan pengelolaan aspek lingkungan dan sosial secara bertanggung jawab. Hal ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari bisnis AMMAN yang memiliki visi menciptakan warisan terbaik. Kami berharap kemitraan ini dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi Gili Balu, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian sekitar,” ujar Wudi.
Kegiatan konservasi laut di Gili Balu bukanlah yang pertama kali dilakukan AMMAN dalam upaya menciptakan warisan terbaik.
Sebelumnya sejak tahun 2004 AMMAN telah melakukan kegiatan penempatan Reef Ball (terumbu karang buatan) serta monitoring terumbu karang, yang dilakukan di Teluk Benete.
Kemudian tahun 2009 di Teluk Lawar, Pulau Kenawa di tahun 2010 serta Teluk Maluk pada 2013. Hingga 2021, lebih dari 2.000 Reef Ball telah ditempatkan AMMAN di perairan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.
AMMAN juga telah terlibat dalam usaha pelestarian penyu dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan terkait dalam upaya pelestarian dan konservasi penyu di wilayah KSB sejak tahun 2004.
Di tahun 2017, AMMAN terlibat dalam pembentukan Forum Konservasi Penyu di Nusa Tenggara Barat yang berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam periode Januari-Juni 2019, AMMAN telah melepaskan 2.319 tukik ke sekitar perairan Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga apabila ditotal sejak awal kegiatan, sebanyak hampir 50.000 tukik telah dilepasliarkan ke laut.
“Saya serta pegiat wisata dan travelling di Indonesia yang lain tentunya berharap Gili Balu akan menjadi tempat destinasi wisata yang dikembangkan secara baik di masa depan dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip perlindungan alam. Dengan keindahan terumbu karang dan ekosistem lautnya yang memikat, saya tidak sabar untuk bisa kembali melakukan diving di sini di masa mendatang. Mudah-mudahan akan ada banyak inisiatif-inisiatif kerja sama lainnya untuk melindungi Gili Balu,” tutup Marischka.
(*)