Hasto Sekjen PDIP Tak Kuasa Menagan Tangis di Depan Megawati, Ini Alasannya

Hasto pun terisak saat mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang juga menjadi salah satu pengujinya.

Editor: Lalu Helmi
Istimewa
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak kuasa menahan tangis usai dinyatakan lulus dalam sidang promosi doktor di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Senin (6/6/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Momen haru terjadi tatkala Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak kuasa menahan tangis usai dinyatakan lulus dalam sidang promosi doktor di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Senin (6/6/2022).

Hasto pun terisak saat mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang juga menjadi salah satu pengujinya.

"Penelitian ini kami persembahkan bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga mimpi Ibu, Bung Karno tidak hanya diterima apa adanya tetapi Bung Karno dengan pemikirannya akan selalu hidup dan menggerakkan Indonesia untuk menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa di dunia. Terima kasih," kata Hasto sambil menahan haru.

Baca juga: KPU Ngaku Anggaran Pemilu 2024 Masih Kurang Rp 5,6 Triliun, Ini Penjelasannya

Baca juga: Batal 90 Hari, Masa Kampanye Pemilu 2024 Disepakati Jadi 75 Hari

Usai mengucapkan itu, air matanya tampak mengalir. Ia pun membuka masker dan kacamata. Masker digunakannya mengusap air mata dan hidungnya.

Baca juga: Jokowi: Studi Geopolitik Bung Karno yang Dilakukan Hasto Bisa Dijadikan Pijakan Para Pemimpin Bangsa

Melihat momen itu, puterinya yang biasa dipanggil Mbak Astri, mendekati podium dan memberikan tisu.

Diketahui, Hasto dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cum Laude, setelah sidang terbuka disertasinya yang berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.

Sebelum momen itu terjadi, Hasto menceritakan suatu hal penting yang dialaminya bersama Megawati.

"Saya teringat tahun 2008 saat itu di Buleleng. Di pinggir pantai, suasananya enak, kontemplatif, saya bertanya kepada Ibu Mega. Apa mimpi Ibu Mega? Ini belum pernah saya ceritakan. Bu Mega diam sejenak lalu mengatakan kepada saya 'Mimpi saya adalah agar Bung Karno ini diterima sewajarnya di republik ini'," ungkap Hasto.

Baca juga: Turut Disaksikan Megawati, Hasto Kristiyanto Raih Gelar Doktor Predikat Summa Cum Laude

 
Menurutnya pernyataan itu luar biasa, apalagi dari pengalaman hidup Megawati bagaikan falsafah Jawa cokro manggilingan.

"Jadi anak presiden, tinggal di Istana kemudian akibat peristiwa politik yang tidak jelas kebenarannya sampai sekarang menjadi rakyat biasa, tidak membawa apa-apa. Bahkan Bung Karno tidak tahu berapa gajinya, dimana dana pensiunnya tidak tahu. Kemudian kita tahu apa yang terjadi dengan Bung Karno," kata Hasto.

"Pernah suatu ketika, tanpa proses hukum yang jelas Ibu Mega menengok Bung Karno membawa makanan. Ransum makanan yang mau dikasih kepada proklamator yang berjuang sejak usia 16 tahun keluar masuk penjara dengan penuh keyakinan berjuangan bagi kepentingan negara lebih penting dari keluarga, makanan ini diaduk-aduk dengan bayonet," papar Hasto.

"Tetapi dengan seluruh proses seperti itu, ketika reformasi Pak Harto jatuh semua menghujat Pak Harto, Ibu Mega mengatakan 'Stop hujat Pak Harto'. Dan Ibu Mega melakukan langkah rekonsiliasi nasional. Bahkan tidak ada dendam sedikitpun dari Ibu Mega. Pemerintahan dibangun mengatasi krisis yang menyengsarakan rakyat. Kemudian saya tanya, kenapa ibu dengan pengalaman luar biasa itu ibu melarang agar Pak Harto jangan dihujat. Ibu Mega mengatakan 'Saya tidak ingin seorang pemimpin dipuja ketika berkuasa dan dihujat ketika tidak berkuasa. Biar lah itu jadi pengalaman Bung Karno saja'. Menurut saya ini luar biasa," tambah Hasto.

Menurutnya, Megawati hanya punya cita-cita sederhana. Bagaimana Bung Karno diterima apa adanya.

"Dan beliau telah melakukan rekonsiliasi nasional tanpa dendam yang menurut saya lebih hebat dari Nelson Mandela," usai pernyataan itu, Hasto menangis haru.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved