Mengenal Jurang Pepe, Jurang Maut di Kawasan Kuta Mandalika

Jurang Pepe, merupakan jurang di kawasan Mandalika yang cukup sering terjadi kecelakaan.

Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tribunlombok.com/Sinto
Kondisi jurang Pepe di Dusun Lensar Kuta Mandalika saat hujan turun. Jurang ini merupakan jurang yang cukup rawan dan sering terjadinya kecelakaan. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Jurang Pepe, merupakan jurang di kawasan Mandalika yang cukup sering terjadi kecelakaan.

Terbaru kecelakaan terjadi Kamis (2/5/2022), melibatkan truk pengangkut pasir yang hilang kendali karena rem blong.

Berdasarkan pantauan Tribunlombok.com, Jurang Pepe ini memang bisa dikatakan sebagai jurang maut karena jurang ini cukup panjang yaitu hampir dua kilometer.

Truk bermuatan yang akan menuju ke kawasan Mandalika harus ekstra hati-hati karena struktur jurang yang juga berbelok-belok.

Baca juga: Seorang Pendaki Terperosok ke Jurang Sedalam 10 Meter di Torean Gunung Rinjani, Alami Luka & Patah

Puncak jurang Pepe ini berada di Kampung Pendung-Endung sementara dasar jurang berada di Dusun Lensar.

Biasanya para pengemudi truk yang bermuatan cukup banyak mulai menginjak rem dari puncak jurang.

Kemudian menuju dasar jurang, penyebab kecelakaan seperti  rem blong hingga kecelakaan tunggal ataupun kecelakaan berlawanan sering kali terjadi.

Hal lain yang membuat jurang Pepe ini tergolong maut adalah terdapat beberapa tikungan tajam.

Baca juga: Nyambi Jual Sabu, Dua Calo Tiket Bus Terminal Mandalika Diciduk

Setidaknya terdapat lima tikungan tajam di Jurang Pepe ini yang mengakibatkan rawan terjadinya kecelakaan.

Terdapat pula bagian jurang yang cukup curam dimana para sopir truk bermuatan harus ekstra hati-hati ketika melintas.

Warga Dusun Lensar, Amaq Mace, mengatakan hampir tiap bulan terjadi kecelakaan di Jurang Pepe.

Beberapa bangunan seringkali menjadi korban kecelakaan mulai dari rumah warga, toko bangunan hingga yayasan Pondok Pesantren yang terletak di dusun Lensar juga seringkali menjadi korban.

"Pondok pesantren samping rumah saya dulu itu temboknya hancur karena tertabrak truk yang membawa material pembangunan sirkuit," jelas Amaq Mace.

Jurang Pepe semakin rawan jika hujan deras turun.

Permukaan aspal jurang yang basah membuat pengemudi mengerem kendaraannya juga perlu lebih hati-hati.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved