Kisah Muhidin Jatuh Bangun Rintis Usaha Bakso Kopang, Awalnya hanya Bantu Orang Lain
Muhidin jatuh bangun membangun usaha Kopang yang sangat terkenal di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Selama 8 tahun ia mengikuti orang untuk berjualan bakso, sampai ia mengambil langkah penuh risiko memulai usaha dengan keluarga dari nol.
"Saya memulainya bersama istri, yang kami pikirkan bukan untung rugi, tapi bagaimana kami kedepannya saling suport bahu membahu apa pun yang terjadi," katanya.
Ia pun menceritakan bagaimana pahitnya ia harus melalui hari dengan was-was.
Sebab usahanya kadang harus berhadapan dengan para penyedia modal.
"Jadi sudah gak punya apa-apa, aset terjual, utang di mana-mana, cicilannya menumpuk. HP bunyi saja kita sudah deg-degan, jangan-jangan investor nih, jangan-jangan investor tanya modal nih. Pengennya itu menghilang gitu lah," ujarnya
Namun, ada keyakinan di dalam dirinya jika suatu saat semua rintangan bakal berlalu.
Tentu saja, jika dirinya mantap terus melangkah dan pantang menyerah.
"Saya tetap pada prinsip, ah suatu saat semua itu pasti akan berubah, kalau saya sampai di titik ini menyerah ya sampai di sini saja usaha saya, kan begitu," ucapnya.
Baca juga: Patroli PPKM Level 4 di Mataram, Pedagang Bakso Bakar Kaget Dagangan Diborong Polisi
Muhidin kemudian mulai bangkit, ia mulai menata usahanya.
Kalang kabut, ia tetap bersemangat untuk kembali berusaha.
Ia kemudian menyewa lahan kerabatnya, untuk memulai usaha berdagang bakso.
Dari sana ia kemudian mendirikan kedai sederhana yang pada saat itu baru punya beberapa bangku dan ruang sempit saja.
Namun usahanya kini sudah berjalan sampai dengan memasuki 15 tahun lamanya.
Dengan bangunan yang sudah diperluas, ada lesehan juga tempat pembeli untuk lebih santai menyantap bakso yang ia pesan.
Usahanya puluhan tahun kini membuahkan hasil, ada puluhan karyawan yang bekerja padanya.