Kisah Muhidin Jatuh Bangun Rintis Usaha Bakso Kopang, Awalnya hanya Bantu Orang Lain
Muhidin jatuh bangun membangun usaha Kopang yang sangat terkenal di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Doa keluarga adalah segalanya. Bagi banyak orang kata-kata itu tidak berarti banyak. Tapi bagi Muhidin hal itu merupakan inti kekuatan baginya.
Ia merupakan satu diantara pengusaha bakso yang terkenal di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Perjuangannya merintis usaha bakso ini tak semudah membalikkan telapak tangan.
Kepada TribunLombok.com, ia menuturkan kisahnya yang jatuh bangun dalam membangun usaha bakso.
Sebelum menjadi penjual bakso yang sukses, dahulu dia hanya menjadi penjaga kedai bakso milik orang lain.
Bermodal keberanian dan dukungan penuh dari keluarga, dia mampu merintis dari nol usaha bakso tersebut.
Baca juga: Perempuan Gerakkan UMKM di Lombok Timur, Buka Usaha Olahan Nira hingga Budidaya Jamur Tiram
Meski semapat jatuh bangun, dia tetap konsisten dan bertahan.
Kini dia membuka warung bakso yang diberi nama Bakso Melia, di jalur provinsi yang menghubungkan Kecamatan Praya dengan Kecamatan Kopang.
Lokasinya 300 meter sebelah selatan dari perempatan lampu merah Kopang.
Kedainya sekarang dijalankan dengan keluarga tercintanya.
Tidak tanggung-tanggung, jutaan rupiah omzetnya mencapai jutaan rupiah setiap bulan.
"Semua yang saya miliki saat ini tak lepasnya dari doa keluarga, khusunya istri tercinta," ucapnya.
Baca juga: Kisah Penjual Bakso Terminal Mandalika, Jualan 40 Tahun untuk Hidupi 13 Anaknya
Membangun bisnis jelas bukan perkara mudah.
Jatuh bangun merupakan hal yang biasa.