Penyakit Mulut Kuku Pada Ternak Sapi, Ketahui Gejala, Penularan, dan Pencegahan

Penyakit mulut kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) terhadap hewan ternak masih jadi pembicaraan hingga saat ini.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Lalu Helmi
Tribunlombok.com/Lalu M Gitan
Ilustrasi seekor sapi milik para pedagang di pasar hewan Desa Batunyala, Praya Tengah, Lombok Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun Lombok, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyakit mulut kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) terhadap hewan ternak masih jadi pembicaraan hingga saat ini.

Penyakit ini yang merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia.

Wabah ini juga bisa menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap misalnya pada sapi.

Baca juga: Kasus PMK di Kota Mataram Meningkat, Kini 56 Sapi yang Terjangkiti

Baca juga: Antisipasi Penyebaran PMK Selama Hari Raya Qurban, Disnakeswan Lotim Buat Buku Panduan

Berikut ini terkait penyakit mulut kuku penjelasan dari drh. Muhammad Irfan Sabri

Gejala Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi
1. Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil
2. Mengalami anorexia (tidak nafsu makan)
3. Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari
4. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
5. Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.
6. Pembengkakan kelenjar submandibular.
7. Hewan lebih sering berbaring
8. Luka pada kuku dan kukunya lepas.
9. Menggertakkan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.
10. Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.
11. Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen,
12. Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda,
13. Kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Penularan PMK

1. Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
2. Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.
3. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.
4. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)
5. Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)

Pencegahan dan pengobatan yang terhadap penyakit mulut kuku (PMK)

1. Pengobatan terhadap sapi yang terinfeksi

- Melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
- Kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.
- Melakukan Injeksi intravena preparat sulfadimidine
- Hewan yang terserang penyakit harus karantina yakni dipisahkan dari hewan yang sehat selama masa pengobatan

2. Pencegahan pada sapi yang sehat
- Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan.
- Berikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan yang sehat
- Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5 % setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved