Curhat Pilu Bu Halimah, Terdaftar PKH Tapi 2 Tahun Tak Dapat Bansos: 'Orang Biasa Hanya Bisa Pasrah'

Sempat tiga kali bolak balik ke toko sembako, tapi Halimah tak kunjung mendapatkan sembako.

Editor: Irsan Yamananda
SERAMBI/HENDRI
Ilustrasi 

TRIBUNLOMBOK.COM - "Saya hanya bisa pasrah."

Begitulah kata Halimah, seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun.

Halimah merupakan warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Ia seharusnya terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun, Halimah justru belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan sosial.

Ia mengaku selama dua tahun dirinya tak mendapatkan bansos PKH.

Baca juga: Pendamping dan Sejumlah Kades Diperiksa Kejari Bima, Terkait Dugaan Korupsi Bansos Kebakaran

Baca juga: Berkomitmen Salurkan Bansos, BRI Raih 3 Penghargaan Top CSR Awards 2022

Padahal, Halimah tergolong sebagai warga kurang mampu.

Halimah menceritakan kisah pilunya itu pada hari Minggu, 22 Mei 2022.

Ia mengaku, dirinya terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai atau BPNT.

"Saya harusnya dapat sembako, nilainya  sekitar Rp 200.000.

Saya terdaftar penerima bantuan sembako, tapi sudah dua tahun tak ada terima.

Cuma bisa lihat orang lain menerima bantuan sembako itu," aku ibu tiga anak ini.

Baca juga: Bupati Lombok Timur Kumpulkan Sekda dan Pimpinan OPD Bahas Optimalisasi Penyaluran Bansos

Halimah menyebut, bantuan tak bisa didapat karena Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak sampai ke tangannya.

KKS itu justru berada di tangan Pendamping Sosial PKH bernama Elly Susana yang ditugaskan untuk wilayah Kabupaten Pelalawan.

"Kartunya ada sama orang dinas (sosial), namanya kalau tak salah Ibu Susan (Elly Susana).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved