Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di Bima, BP2MI RI Ungkap Temuan Banyak Mafia PMI di Desa-Desa
Untuk menekan praktek mafia penempatan PMI Ilegal ini, BP2MI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sikat Sindikat
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Republik Indonesia (RI), menemukan banyak mafia Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di desa-desa.
Temuan ini diungkap BP2MI, saat menggelar sosialisasi peluang kerja luar negeri di Kota Bima, Kamis (19/5/2022).
"Di tingkat desa itu banyak, karena pengurusan berkas keberangkatan PMI berasal dari sana," ungkap Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon.
Baca juga: Launching Event MXGP Samota 2022, Gubernur NTB Promosikan Teluk Saleh, Moyo, & Tambora
Pengawasan di tingkat daerah, menurut Lasro Simbolon, penting untuk dilakukan.
Karena di lapangan, tidak sedikit ditemukan mafia PMI yang mencari keuntungan.
Untuk menekan praktek mafia penempatan PMI Ilegal ini, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sikat Sindikat.
Satgas ini, terutama ditempatkan di daerah-daerah perbatasan.
"Baru di tingkat nasional yang dibentuk. Sementara di daerah belum," kata Lasro.
Untuk itu, lanjutnya, Satgas di daerah perlu dibentuk.
Ia berharap kerja sama Gubernur, Wali Kota, dan Bupati di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jika bukan Satgas, paling tidak bisa membentuk forum koordinasi untuk melakukan pencegahan.
"Saya optimis dengan cara itu kita bisa meminimalisir pengiriman PMI Ilegal oleh para mafia PMI ini," harapnya.
Lasro juga membeberkan, peluang kerja di luar negeri saat ini bukan hanya di Arab Saudi dan Taiwan.
Di Eropa, kesempatan tersebut sudah dibuka.
Seperti di Jerman, Amerika, Kanada, Australia hingga Jepang.
Baca juga: Berbagi Peran, 4 Emak-Emak di Kota Bima Curi Uang Tetangga Rp 10 Juta
"Regulasi di sana, perlindungan terhadap PMI kita cukup baik," jelasnya.
Peluang kerja dari sejumlah negara tersebut beragam.
Ada yang bergerak di perhotelan, kesehatan, elektronik dan beberapa sektor lain. (*)