Hidangan Kuliner Warga Desa Mareje Dinilai Enak, Gubernur NTB Dibuat Gagal Diet
Warga Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, gelar kegiatan bertajuk Gawe Rapah
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Warga Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, gelar kegiatan bertajuk Gawe Rapah sebagai upaya rekonsiliasi menciptakan perdamaian pasca terjadi ketegangan.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Kantor Desa Mareje pada Rabu (18/5/2022) itu, hadir Gubernur NTB, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, para tokoh masyarakat dan adat, hingga pimpinan-pimpinan Polisi-TNI.
Dari pantauan Tribunlombok.com, warga Desa Merage mulai terlihat sibuk menyiapkan santapan makan untuk menjamu tamu sejak pagi subuh.
Persiapan ini dilakukan secara gotong royong dalam suasana yang multikultural. Baik kelompok Buddha dan Islam yang sebelumnya dikabarkan berseteru, berbaur menjadi satu pada pagi kemarin.
Baca juga: Bejaran, Tradisi Nyunatan Masyarakat Suku Sasak Lombok
Ares kedebong adalah menu utama yang disantap para tamu. Makanan khas tradisional Lombok ini dihidangkan bersama gule kambing dan sapi.
Ares kedebong sendiri terbuat dari irisan batang pohon pisang yang dimasak menggunakan aneka rempah-rempah dalam sebuah wadah besar.
Biasanya, ares kedebong dihidangkan ketika sedang digelar acara-acara bersekala besar, seperti prosesi adat, pernikahan, hingga syukuran berangkat haji atau pencapaian tertentu.
Di acara Gawe Rapah, lauk-pauk dihidangkan dalam satu nare (semacam tatakan bulat berbahan seng) berukuran kurang lebih 50 CM x 50 CM untuk dimakan bersama oleh tiga hingga empat orang.
Baca juga: Tradisi Roah Lebaran Topat di Lombok, Ajang Jalin Silaturahmi dan Panjatkan Doa
Tidak disediakan piring untuk nasi. Nasi langsung ditumpah ke nare bersama lauk-pauk yang tersedia. Kemudian tiga sampai empat orang itu akan mengelilingi nare dan menyantap hidangan.
Adapun hidangan selain ares yang disuguhkan warga Desa Mareje dalam kegiatan tersebut, antara lain sate daging, telur sambel, sayur naskah, iga, gule, bebuahan hingga kudapan ringan.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang ditemui Tribunlombok.com setelah melakukan santap makan bersama warga, mengatakan kuliner khas Lombok memiliki cita rasa yang enak.
“Pokoknya kalau berkuliner di Lombok, kita jadi susah untuk diet. Karena semuanya enak-enak,” guraunya singkat.
(*)