Mengenal Agan atau Ran, Tukang Masak dalam Acara Pesta Ala Masyarakat Suku Sasak Sade Lombok
Masyarakat suku Sasak di Desa Sade Lombok Tengah tidak pernah menggunakan wedding organizer dalam acara pernikahan
Penulis: Sinto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Masyarakat suku Sasak di Desa Sade Lombok Tengah tidak pernah menggunakan wedding organizer dalam acara pernikahan atau dalam bahasa Sasak dikenal dengan istilah begawe.
Segala bahan dan alat dikerjakan bersama-sama, sesuai dengan tradisi adat masyarakat suku Sasak Lombok.
Berbagai perlengkapan dan bahan mulai dari tenda pernikahan, makanan dan beberapa bahan lainnya dibuat secara bersama-sama.
Selain lebih hemat biaya cara ini juga dianggap mampu menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar masyarakat desa.
Acara begawe atau pesta tidak pernah lepas dari yang namanya makanan.
Baca juga: Aturan Penggunaan Masker Dilonggarkan, Dikes NTB Ingatkan Tetap Waspadai Hepatitis
Baca juga: 50 Peserta UMKM NTB Hadir dalam Edukasi Digitalisasi Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTB
Makanan yang digunakan dalam masyarakat suku Sasak yang paling wajib untuk disuguhkan ke tamu undangan adalah daging.
Masyarakat biasanya sudah memiliki sapi peliharaan yang selanjutnya disembelih untuk dihidangkan ke tamu.
Juru Masak
Memasak berbagai jenis makanan tentunya membutuhkan seorang juru masak yang handal.
Dalam hal ini, masing-masing dusun di desa Sade Rembitan, Lombok Tengah memiliki juru masak khusus untuk memasak berbagai jenis makanan yang dikenal dengan istilah ran atau agan.
Agan dalam tradisi turun temurun nenek moyang adalah laki-laki.
Agan ini terdiri dari dari 10 hingga 15 orang yang dimana terdapat satu orang koordinator Juru masak.
Masing-masing diantara memiliki tugas mulai dari memotong bahan makanan, menyiapkan bumbu, mengaduk makanan, memasak nasi dan lain sebagainya.
Agan ini bertugas memastikan ketersediaan makanan untuk para tamu tercukupi.
Baca juga: 50 Peserta UMKM NTB Hadir dalam Edukasi Digitalisasi Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTB