Pandemi Picu Kenaikan Angka Pernikahan di Daerah Lombok, Aktivis Perempuan: Menikah Dianggap Solusi
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat bagikan rekapitulasi layanan nikah selama tahun 2020-2021
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Sekelompok aktivis perempuan hadir dalam talkshow Hari Kartini di Universitas Mataram (21/4/2022).
Sebelum mengakhiri pendapatnya, Eno menegaskan, ia tidak menolak hak masyarakat yang hendak melakukan pernikahan.
Menurutnya, keputusan itu adalah urusan pribadi dan sulit untuk diganggu. Namun ia berharap, bagi masyarakat yang hendak menikah, alangkah lebih baik memahami literasi ekonomi bagi keluarga terlebih dahulu.
Baca juga: Hasil Pertandingan Piala Harum Cup 11 Mei 2022, Pejeruk Menang 8 Gol Tanpa Balas
“Supaya setelah berkeluarga, si pasangan tau bagaimana harus mengelola keuangan. Kedua, sebisa mungkin jangan pindah cita-cita pernikahan menjadi orientasi ekonomi. Anggap pernikahan sebagai ibadah saja cukup. Permasalahan ekonomi adalah hal lain,” tegasnya.
(*)