Berita Lombok Utara
Pasar Malam Gili Trawangan "Goda" Wisatawan dengan Aneka Kuliner Seafood
Pasar malam Gili Trawangan (Gili Trawangan Night Market) goda wisatawan dengan aneka seafood.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Pasar malam Gili Trawangan (Gili Trawangan Night Market) goda wisatawan dengan aneka seafood.
Jika di sekeliling pasar malam ada deretan cafe dan restoran yang menawarkan western culture untuk konsep kuliner yang ditawarkan, pasar ini justru mengedepankan tradisionalitas.
Sesuai namanya, pasar ini hanya beroperasi selepas waktu Magrib. Pada pukul 19.00 WITA, para pedagang sudah mulai menggelar berbagai pilihan seafood jualannya.
Baca juga: Penginapan Tutup Imbas Gempa Lombok 2018, Wanita di Gili Trawangan Buka Warung Indomie Tepi Pantai
Baca juga: Pedagang Soto di Gili Trawangan Kenalkan Kuliner Indonesia Pada Dunia
Adapun jenis-jenis seafood yang ditawarkan mulai dari ikan-ikanan, cumi, udang, lobster, hingga kepiting.
Harga-harganya pun cukup beragam mengikuti ukuran seafood yang dipilih pelanggan.
Misalnya untuk ikan, dibuka mulai harga Rp100 ribu per porsi hingga Rp200 ribu per porsi.
Biasanya, satu ekor ikan laut dengan harga Rp100 ribu, bisa dinikmati oleh 2 orang.
Hal itu memungkinkan dilakukan karena rata-rata ukuran ikan yang dijual cukup tambun.
Ada yang seukuran telapak tangan dewasa hingga yang sebesar lengan.
Tidak hanya seafood, aneka lalapan seperti ayam, bebek dan nasi campur juga tersedia di tempat ini.
Untuk menu selain seafood seafood, umumnya lebih terjangkau, dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu.
Terjangkaunya harga-harga yang ditawarkan oleh pasar malam Gili Trawangan, membuat tempat ini menjadi lokasi favorit wisatawan ketika memasuki waktu makan malam.
Baik wisatawan lokal maupun mancanegara berbaur di deretan meja makan yang disediakan para pedagang untuk menikmati santapan masing-masing.
Waktu tutup pasar malam Gili Trawangan tak menentu, tergantung ketersediaan seafood yang dijual. Jika sedang akhir pekan, biasanya persediaan ikan para pedagang akan lebih cepat habis.
Tidak jarang, pasar malam ini melayani pelanggan hingga dini hari menjelang subuh seiring aktivitas wisatawan yang berlanjut.
Alrif, wisatawan asal Gunung Sari, mulanya berencana menghemat anggaran berpelancongnya dengan tidak terlalu banyak berbelanja pada malam hari.
Namun sayang, rencananya tidak berjalan mulus setelah tergoda aroma asap ikan bakar yang berhembus sampai ke luar tenda pasar malam.
“Ya, pada akhirnya tidak menyesal. Karena uang yang dikeluarkan pantas untuk membayar ikan-ikan yang enak ini. Daripada penasaran sampai pulang,” kata Alrif.
Senada dengan Alrif, Sumi wisatawan asal Karang Baru, Mataram, menilai seafood yang dijual di pasar malam Gili Trawangan unggul di sisi kesegaran.
“Segar, pas dimakan juga enggak amis. Mantab pokoknya,” pungkas Sumi.
(*)