Berita Bima

Dinas Lingkungan Hidup Ambil Sampel Limbah di Teluk Bima, dari Air Laut hingga Jelly Foam

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima mengambil sampel air laut yang diduga tercemar limbah di depan Depo Pertamina Bima

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Kondisi perairan teluk Bima yang semakin dipenuhi limbah pada Rabu (27/4/2022) siang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima mengambil sampel air laut yang diduga tercemar limbah di depan Depo Pertamina Bima.

Pantauan TribunLombok.com di lokasi, pengambilan sampel ini dilakukan sekira pukul 12.20 WITA.

Ada dua petugas yang terlihat, satu orang menggunakan baju petugas medis dan satu orang menggunakan baju pegawai biasa.

Baca juga: Limbah di Perairan Teluk Bima Semakin Meluas, Ketebalan Mencapai 5 Centi di Depan Depo Pertamina

Namun ketika ditanya, keduanya hanya menjawab petugas dari DLH Kota Bima.

Kepala Dinas DLH Kota Bima, Syarif Bustaman yang dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa menyampaikan apapun soal kondisi air laut di Teluk Bima saat ini.

Syarif mengatakan, pihaknya sudah memantau sebaran material limbah di Teluk Bima.

"Secara kasat mata, ini (limbah) semacam jelly foam. Tapi kandungannya masih harus diuji," ujarnya, saat ditemui TribunLombok.com setelah keluar dari kantor Pertamina.

Untuk hasil sampel air laut dan jelly foam ini, akan dibawa ke Laboratorium di Mataram untuk diteliti.

Syarif juga mengatakan, pihak Pertamina telah mengambil sampel dan akan membawanya ke Denpasar untuk diteliti.

Wartawan juga menanyakan, soal sampel yang diambil oleh pihak DLH dibawa masuk ke kantor Pertamina terlebih dahulu.

"Sampel tidak dibawa masuk, tapi kita sama-sama lakukan pencermatan," tegasnya.

Kondisi limbah di perairan teluk Bima, yang semakin meluas.
Kondisi limbah di perairan teluk Bima, yang semakin meluas. (TribunLombok.com/Atina)

Baca juga: Air Laut di Pelabuhan Bima Menyedot Perhatian Warga karena Sangat Kotor, Berbusa dan Berminyak

Hal lain yang dikatakan Syarif, sampel yang telah diambil hari ini akan diambil ulang kembali saat berangkat ke Mataram besok pagi.

Pasalnya kondisi sampel berubah, ketika disimpan terlalu lama.

"Tadinya jelly dan buih ini banyak, tapi kemudian semakin berkurang. Jadi besok kami ambil ulang," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved