Limbah di Perairan Teluk Bima Semakin Meluas, Ketebalan Mencapai 5 Centi di Depan Depo Pertamina
Limbah yang memenuhi perairan di Pelabuhan Bima, kini semakin meluas hingga sisi lain teluk Bima, yakni pesisir selatan.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK,COM, KOTA BIMA - Limbah yang memenuhi perairan di Pelabuhan Bima, kini semakin meluas hingga sisi lain teluk Bima, yakni pesisir selatan.
Pantauan TribunLombok.com pada Rabu (27/4/2022) siang, ketebalan limbah semakin tebal di sekitar Pantai Lawata dan di depan Depo Pertamina.
Ikan ikan juga terlihat mulai mati terkapar dan kering.
Air laut juga mulai berbau pada siang hari, sehingga semakin memicu keresahan.
Bersama Dinas Pariwisata Kota Bima, TribunLombok.com mengelilingi teluk Bima sebelah selatan, untuk mengetahui pasti bagaimana kondisi di bagian dalam perairan.
Yang terlihat adalah, limbah yang warnanya coklat di pinggir pantai, semakin ke dalam warnanya bercampur hitam.
Baca juga: Realisasi Dana Desa di NTB Masuk 10 Besar Nasional pada Trwiulan I 2022
Baca juga: Polisi Limpahkan Berkas Perkara Amaq Imi Korban Penganiayaan di Lombok Tengah ke Kejaksaan
Baca juga: Belanja Pemerintah Pusat di NTB Merosot pada Kuartal Satu 2022, Ini Sebabnya
Bahkan tangan staf Dinas Pariwisata yang merendam tangannya ke air laut, ketika disentuh justru terasa licin seperti terkena minyak.
Akan tetapi, pada permukaan laut tidak terlihat adanya minyak dan hanya sedikit ada bau sedikit.
"Ini agak berbau minyak ketika di dalam sini," ujar seorang staf Dinas Pariwisata Kota Bima, Suhardin.
Yang beredar luas di masyarakat, banyak yang menduga sumber limbah ini dari Depo Pertamina.
TribunLombok.com mencoba konfirmasi dugaan ini ke pihak Pertamina, tapi security setempat tidak memberikan akses kepada awak media untuk menemui otoritas Pertamina.
"Apa urusannya dengan Pertamina," jawabnya.
(*)