Kuliner Khas NTB

Cara Membuat Jaje Tujak dan Poteng, Makanan Khas Lombok Saat Lebaran

Jaje poteng merupakan kudapan yang dimakan secara bersamaan antara jaje dan poteng. Keduanya dibuat dari bahan dasar beras ketan.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Dion DB Putra
ISTIMEWA/IG@agen.beras.pa
Ilustrasi beras ketan. Ketan putih merupakan bahan dasar jaje tujak dan poteng, makanan khas Lombok saat Lebaran. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB) hari Raya Idulfitri tidak hanya identik dengan hidangan ketupat, dan daging bumbu kuah santan.

Di Lombok selalu ada makanan khas lebaran yang tidak terlupakan yakni jaje poteng atau jaje tujak.

Baca juga: Warga Lombok Mulai Berburu Beras Ketan untuk Bikin Jaje Poteng Lebaran

Baca juga: Ramai Pengunjung, Lombok Thrift Market Vol 3 di Transmart Mataram Sukses Digelar

Jaje poteng merupakan kudapan yang dimakan secara bersamaan antara jaje dan poteng. Keduanya dibuat dari bahan dasar beras ketan.

Adapun proses pembuatan jaje itu diolah dari campuran ketan putih dan kelapa parut yang ditumbuk hingga halus.

Sementara untuk potengnya terbuat dari ketan putih yang dicampur ragi 'apur' dan tambahan air perasan daun 'sager' sebagai pewarna.

Selanjutnya difermentasikan hingga tiga atau empat hari lamanya sampai mengeluarkan air dan wanginya tercium.

Jaje tujak erasal dari bahasa Sasak yang berarti Jaje (Jajan) dan Tujak (ditumbuk), jadi proses pembuatannya dengan cara ditumbuk.

Berikut ini bahan untuk jaje tujak dan poteng.

Bahan poteng terdiri dari

  • Beras ketan putih 1 kg
  • Air 800 ml
  • Ragi tape 1/4 bagian
  • Daun aaga (diambil air perasannya)
  • Gula pasir secukupnya (sesuai selera)
  • Daun pisang untuk membungkus

Bahan jaje tujak terdiri dari

  • Beras ketan putih 1 kg
  • Beras ketan hitam 50 gram
  • Kelapa parut dari 1 butir kelapa + garam secukupnya (kukus)

Cara membuat poteng sebagai berikut

  • Rendam beras ketan putih di dalam air 2 liter air semalaman. Tiriskan.
  • Kukus beras ketan putih hingga mengeluarkan uap yang banyak, setelah itu siram menggunakan 800 ml air saga, kemudian dikukus lagi 15 menit , angkat dan biarkan dingin.
  • Ambil setengah bagian beras ketan putih dan taruh dalam wadah kemudian ratakan, taburi gula dan ragi.
  • Tutupi ketan yang sudah ditaburi ragi dengan sisa setengah beras ketan, jangan lupa untuk menaburkan ragi di atasnya hingga habis.
  • Bungkus atau tutupi ketan dengan menggunakan kain lap kemudian tutup wadah ketan dengan rapat. Letakkan pada tempat yang kering dan hangat.
  • Biarkan untuk fermentasi selama 2 atau 3 hari, jika sudah siap dapat disimpan dalam kulkas supaya bisa bertahan lama.

Cara membuat jaje tujak

  • Campur ketan putih dan hitam, cuci bersih dan rendam 2 jam.
  • Kukus beras ketan sampai matang ±30 menit. Siram dengan air garam. Turunkan.
    Campur ketan dengan kelapa parut, aduk rata.
  • Kukus lagi ketan yang sudah dicampur kelapa parut hingga matang sempurna.
  • Angkat ketan, ratakan dan haluskan panas-panas. Bungkus jaje tujak dengan daun pisang. Sisihkan lalu sajikan poteng dengan jaje tujak.

(*)

Simak informasi kuliner khas NTB di sini

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved