Berita Bima
Tak Punya BPJS Kesehatan, Seorang Pasien Anak di Bima Gagal Dioperasi
Ia menjadi perhatian publik, setelah ceritanya diunggah media sosial oleh dua akun yaitu Jenderal Toma Mbai dan akun Rian Wijaya.
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Lantaran tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, seorang pasien anak berinisial MF, asal Woha, Kabupaten Bima viral di jagat media sosial.
Ia menjadi perhatian publik, setelah ceritanya diunggah media sosial oleh dua akun yaitu Jenderal Toma Mbai dan akun Rian Wijaya.
Baca juga: Warga Bima Pilih Cara Sendiri untuk Bayar Zakat, Baznas Ingatkan Kurang Tepat Sasaran
Baca juga: ‘Matric-B’ Sepeda Listrik Bergaya Kekinian, Dilahirkan untuk Memenuhi Kebutuhan UMKM di Bima
Kedua akun ini menyatakan, MF menderita penyakit tertentu, terdapat banyak air dalam paru-parunya.
"Sementara pernyataan dari RSUD harus dioperasi mengingat kondisi cairan dalam paru-parunya semakin banyak," tulis akun Rian Wijaya.
Saat ini, MF sudah pulang ke rumah karena harus menunggu BPJS Kesehatan aktif.
Pihak keluarga sudah mengantongi surat pernyataan dari Dinas Sosial (Dinsos) yang menjelaskan pasien tersebut sedang dalam proses menunggu BPJS Kesehatan.
"Tapi saat keluar dari RSUD tadi saja, harus membayar 2 juta rupiah," tulis Rian Wijaya.
Hal senada pun ditulis akun lain, yang menyatakan pihak keluarga sudah berupaya berkomunikasi dengan manajemen RSUD Bima, untuk tetap dilakukan operasi sembari menunggu BPJS Kesehatan aktif.
Tapi hal tersebut tidak diindahkan pihak RSUD dan meminta keluarga menghadap ke Dinas Sosial setempat.
Belum ada rencana operasi
Humas RSUD Bima, dr Muhammad Akbar yang dikonfirmasi via ponsel pada Minggu (24/4/022) sekira pukul 04.30 WITA mengatakan, pasien anak MF didiagnosis memiliki beberapa penyakit.
Mulai dari sepsis yang merupakan komplikasi yang memicu peradangan pada seluruh tubuh dan mengancam jiwa.
Selain tiu, MF juga didiagnosis menderita Cardiomegali atau pembengkakan jantung, Efusi Pleura Dextra atau penumpukan cairan, hingga suspek Carditis atau peradangan pada otot jantung.
Dari hasil visit dokter pada Jumat sebelumnya, pasien mengidap kelainan jantung sehingga direncanakan untuk Echokardiografi, yaitu pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara.