Mengenal Keunikan Berulat, Tradisi Membuat Atap Tenda untuk Pernikahan Ala Suku Sasak di Mandalika

Masyarakat Suku Sasak Lombok di Mandalika memiliki cara unik tersendiri dalam mempersiapkan resepsi pernikahan.

TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Aksi masyarakat dikawasan Mandalika berulat dari daun kelapa untuk bahan atap tenda.  

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Masyarakat Suku Sasak Lombok di Mandalika memiliki cara unik tersendiri dalam mempersiapkan resepsi pernikahan.

Jika biasanya pernikahan harus memakai tenda yang disewa, maka masyarakat suku Sasak Lombok tidak perlu merogoh kocek lebih dalam.

Hal ini karena masyarakat suku Sasak Lombok dapat membuat sendiri dari bahan yang sudah tersedia dari alam.

Sehingga dapat menghemat biaya pernikahan itu sendiri.

Tak hanya itu, masyarakat Suku Sasak Lombok ketika ada acara resepsi pernikahan biasanya akan bergotong royong secara bersama-sama.

Baca juga: Kasatpol PP Makassar Suruh Oknum Polisi Tembak Pegawai Dishub, Segini Imbalan Uangnya

Termasuk dalam tradisi berulat, tradisi membuat atap tenda untuk pernikahan ala suku Sasak di Mandalika.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat atap tenda tradisional ini adalah daun kelapa.

Berbagai daun kelapa tersebut didapatkan dari warga sekitar secara swadaya.

Aksi masyarakat dikawasan Mandalika berulat dari daun kelapa untuk bahan atap tenda.
Aksi masyarakat dikawasan Mandalika berulat dari daun kelapa untuk bahan atap tenda. (TRIBUNLOMBOKCOM/SINTO)

Ini merupakan kebiasaan yang sudah ada sejak zaman dahulu yang ditinggalkan oleh nenek moyang.

Kebiasaan tersebut masih dilestarikan hingga saat ini dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

Berulat untuk membuat berbagai tenda ini digunakan oleh masyarakat suku Sasak Lombok untuk mempersiapkan resepsi pernikahan.

Baca juga: Sarimuka, Kue Manis Legit yang Jadi Takjil Favorit Warga Lombok Saat Ramadhan

Baca juga: Rute Internasional Dibuka Lagi, Trafik Penerbangan Ditarget Meningkat Termasuk dari dan ke Lombok

Mereka biasanya melakukan berulat pada malam hari, setelah siang harinya digunakan unutk mencari daun kelapa.

Cara berulat itu sendiri adalah dengan menyusun satu per satu daun kelapa muda.

Daun kelapa tersebut akan terbentuk karena disambungkan antara satu dengan lainnya.

Setelah jadi daun muda tersebut kemudian akan ditumpuk dan siap digunakan pada acara resepsi pernikahan.

Tidak hanya untuk tenda, masyarakt susu sasak biasa menggunakan bahan dari alam unutk membuat keperluan lainnya.

Bahkan untuk bahan-bahan membuat makanan yang disajikan dalam pernikahan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved