Demo Mahasiswa 11 April di NTB Kondusif, Polda NTB: dari Awal Sudah Sepakat Tidak Rusuh
Selama aksi berlangsung tidak ada kerusuhan ataupun tindak anarkis yang dapat melukai massa ataupun personel pengamanan
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Unjuk Rasa dari berbagai aliansi mahasiswa se-NTB di depan Kantor DPRD NTB berjalan kondusif, Senin (11/4/2022).
Selama aksi berlangsung tidak ada kerusuhan ataupun tindak anarkis yang dapat melukai massa ataupun personel pengamanan.
Mekipun beberapa kali masih ada massa yang saling dorong dan bakar ban.
Baca juga: Cerita Pedagang Samping Kantor DPRD NTB, Tutup Warung Lantaran Takut Demo Mahasiswa Rusuh
Baca juga: Enam Pemuda di Jonggat Terlibat Perkelahian dengan Senjata Tajam
"Dari awal mahasiswa dan kepolisian sudah sepakat tidak ada tindak anarkis dalam unjuk rasa," ucap Artanto saat sedang memantau jalannya aksi di trotoar seberang kantor DPRD NTB.
Pantauan TribunLombok.com, massa aksi dari berbagi aliansi datang secara bergantian ke kantor DPRD NTB untuk menyerukan orasi dengan fokus tuntutan yang berbeda.
Kedatangan massa aksi secara bergelombang mulai pukul 09.00-13.00 WITA.
Selesai melancarakan orasi depan Kantor DPRD NTB, massa bergerak menuju Kantor Gubernur NTB untuk melancarkan aksinya kembali.
Unjuk rasa berjalan dengan lancar dan aman tanpa adanya kekerasan.
Hal ini membuat Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengapresiasi kepada massa yang menyuarakan tuntutannya dengan damai tanpa anarkis.
"Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan tuntutannya dengan damai," ucap Artanto.
Ada 4 pokok tuntutan yang diserukan oleh mahasiswa yang unjuk rasa.
Empat pokok tersebut yaitu penurunan harga bahan pokok dan BBM, penolakan pemerintahan 3 periode, revisi UU cipta kerja dan revisi UU ibu kota negara.
Tuntutan ini disampaikan massa dari LSM Kasta NTB dengan HMI, Aliansi Pejuang Aspirasi Rakyat (Aparat) yang tergabung dari Ex-LMND, HMI-MPO, GMNI, BEM Nusantara, HIMMAH NW, dan IMM.
Adapun jumlah personel yang diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi sejumlah 477 orang.
Jumlah ini tersebar dari masjid raya Kota Mataram sampai depan Kantor DPRD NTB.
Sebagian personel bertugas mengatur lalu lintas karena arus Jalan Udayana menuju Eks Bandara Selaparang ditutup total sehingga harus dialihkan.
Artanto pun bangga dengan semua personel yang terlibat dalam pengamanan unjuk rasa tersebut.
(*)