Wisata Lombok

Menelusuri Makam Sunan Sudar yang Diyakini sebagai Tokoh Perlawanan Sasak

Dibandingkan makam keramat lain seperti Makam Loang Baloq, keberadaan Makam Sunan Sudar lebih sukar ditemui

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH
Makam Sunan Sudar 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Makam Sunan Sudar menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Kota Mataram.

Dibandingkan makam keramat lain seperti Makam Loang Baloq, keberadaan Makam Sunan Sudar lebih sukar ditemui.

Bermodalkan alamat yang tertera dari berbagai situs di dunia maya, TribunLombok.com, Minggu (10/4/2022) lantas mencoba mencari lokasi destinasi wisata religi tersebut.

Baca juga: Tradisi Ziarah Makam Loang Baloq Jelang Ramadhan, Doa dan Ikat Akar Pohon Sebagai Ikrar Kembali

Baca juga: Tradisi Jelang Ramadan, Warga Mataram Ziarah Makam

Mengacu dari alamat tersebut, Makam Sunan Sudar berada di Jalan Bung Hatta, Monjok Kebon, Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

Sayangnya, setelah berada di ruas Jalan Bung Hatta tidak ada satu pun papan penanda yang menunjukkan keberadaan Makam Sunan Sudar.

Aplikasi peta menuntun TribunLombok.com untuk terus masuk ke dalam sebuah gang bertuliskan Jalan Sunan Sudar 2.

Kondisi yang baru saja hujan menyebabkan gang yang hanya cukup dilewati kendaraan roda dua itu tergenang air.

Rupanya gang tersebut merupakan jalan buntu dengan sebuah rumah berwarna hijau di penghujung jalannya.

Sementara sebuah langgar tanpa papan nama berwarna biru dengan atap berundak berada di sebelah kanan gang tersebut.

Selain kedua bangunan itu, tidak ada satu pun petunjuk dari keberadaan Makam Sunan Sudar.

Salah seorang wanita yang melintas di gang itu menyebut Makam Sunan Sudar berada tepat di belakang langgar tersebut.

“Di sini sudah tempatnya, Makam Sunan Sudar ada di belakang. Buka sendal dulu kalau mau masuk,” kata Ariatuningsih.

Ariatuningsih merupakan warga Monjok.

Dia mengatakan dulunya papan penunjuk keberadaan Makam Sunan Sudar telah dibangun.

Namun, papan penunjuk itu justru roboh dan hingga kini belum dibangun kembali.

“Dulu ada papannya, pakai pipa besi tapi ndak tau siapa yang robohin jatuh, rusak,” terangnya.

Tanpa petunjuk arah sekalipun, kata Ariatuningsih, Makam Sunan Sudar tetap dikunjungi peziarah.

Meskipun tidak seramai Makam Loang Baloq tetapi Makam Sunan Sudar tetap dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.

Kebanyakan para peziarah datang beramai-ramai.

Langgar Makam Sunan Sudar
Langgar Makam Sunan Sudar (TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH)

“Banyak yang ke sini pakai mobil pick up begitu, rombongan,” jelasnya.

Tanpa penjaga atau pun juru kunci, tidak ada yang tahu pasti mengenai asal usul Makam Sunan Sudar begitu pula dengan Ariatuningsih.

Wanita paruh baya itu hanya menyebut jika Makam Sunan Sudar merupakan milik dari istri Raden Garim yakni seorang tokoh perlawanan masyarakat Sasak dari penguasa Bali.

Hal ini semakin diyakini sebab lokasi Makam Raden Garim berada tidak jauh dari Makam Sunan Sudar.

“Orang-orang tua ndak ada yang tahu ini asal usulnya tapi diceritakan ada hubungan sama Raden Garim,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved