Tradisi Ziarah Makam Loang Baloq Jelang Ramadhan, Doa dan Ikat Akar Pohon Sebagai Ikrar Kembali

Makam Loaq Baloq menjadi salah satu tujuan para peziarah dari berbagai daerah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ramai setiap hari besar Islam.

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH
Peziarah tengah membuat ikat simpul di akar pohon beringin Taman Makam Loang Baloq, Minggu, 27 Maret 2022. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sore itu, jarum jam menunjukkan pukul 17.30 WITA, peziarah Taman Makam Loang Baloq masih ramai.

Peziarah ini berasal dari berbagai daerah di luar Kota Mataram. Mereka datang secara berombongan.

Botol kemasan air mineral kosong berukuran 1,5 liter serta bunga tabur menjadi dua benda yang dibawa masing-masing peziarah.

Begitu memasuki area Taman Makam Loang Baloq, peziarah langsung melangkahkan kaki menuju makam Maulana Syech Gauz Abdurrazak.

Bagi peziarah yang tengah datang bulan atau yang mengenakan celana pendek dilarang memasuki area makam.

Setelah melepaskan alas kaki, para peziarah mengisi botol kosong yang dibawa tadi pada penampungan air di makam.

Lantas meletakkannya di atas makam lalu bersimpuh memanjatkan doa mengelilingi makam ulama besar itu.

Semua tampak khusyuk dan khidmat mendengarkan lantunan doa dari salah seorang pemimpin rombongan.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Peziarah Ramai Kunjungi Taman Makam Loang Baloq: Cari Berkah hingga Panjatkan Hajat

Baca juga: Wisata Religi Taman Makam Loang Baloq, Makam Keramat di Mataram yang Dipercaya Bawa Keberkahan

Selepas berdoa, air yang telah diletakkan di atas makam itu lantas dibasuhkan ke wajah sambil berucap hajat yang diinginkan.

“Ampoqm saq pinter (supaya kamu pinter), ampoqm saq bau sekolah joq Mesir (Supaya kamu bisa sekolah di Mesir),” ujar salah seorang peziarah sambil mengusapkan air berisi doa tadi ke wajah sang anak.

Lalu, bunga yang telah dibawa ditaburkan di atas makam.

Keluarnya dari area makam, para peziarah lantas membuat ikat simpul dari akar-akar pohon beringin yang menjuntai panjang.

Tak heran jika akar-akar pohon beringin di Taman Makam Loang Baloq dipenuhi dengan ikatan.

“Itu jadi syarat atau niat supaya bisa kembali lagi. Nanti kalau sudah kembali, akar yang diikat itu harus dilepas lagi,” jelas Sukri, juru kunci Taman Makam Loang Baloq.

Peziarah menunggu giliran untuk bisa berdoa di depan makam Maulana Syech Gauz Abdurrazak di Taman Makam Loang Baloq, Sekarbela, Mataram, Minggu (27/3/2022).
Peziarah menunggu giliran untuk bisa berdoa di depan makam Maulana Syech Gauz Abdurrazak di Taman Makam Loang Baloq, Sekarbela, Mataram, Minggu (27/3/2022). (TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH)
Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved