Deretan Alasan Harga BBM di Malaysia Murah: Gaji Masyarakat Lebih Tinggi Hingga Subsidi Pemerintah

Bedanya, Indonesia memberi kompensasi pada BBM kualitas rendah, sedangkan Malaysia memberikan subsisi ke produk BBM kualitas lebih tinggi.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas/ Lim Huey Teng
Ilustrasi SPBU Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kenaikan harga BBM menjadi bahan perbincangan di Tanah Air.

Seperti diketahui, harga BBM jenis Pertamax telah mengalami kenaikan di Indonesia.

Walhasil, polemik pun timbul di kalangan masyarakat.

Harga BBM dengan oktan 92 atau RON 92 ini melonjak Rp 3.300 per liter.

Sebelumnya, harga Pertamax berada di kisaran Rp 9.200 per liter.

Kini, harganya menjadi Rp 12.500 per liter.

Baca juga: Tak Ada Panic Buying, Stok Pertamax dan Pertalite di Bima Aman Hingga Lebaran

Baca juga: Harga Partamax Picu Peningkatan Jumlah Penggunaan Pertalite, Daya Beli Warga Makin Tertekan

Sontak, hal ini membuat masyarakat beralih menggunakan Pertalite.

Pasalnya, harga Pertalite lebih murah.

Mengingat BBM tersebut bersubsidi.

Perlu diketahui, harga Pertalite yakni Rp 7.650 per liter.

Baca juga: Bukan Hanya Pertamax, Luhut Kini Beri Sinyal Harga Pertalite dan Gas 3 KG akan Naik Secara Bertahap

Di beberapa daerah, Pertalite dikabarkan juga mengalami kelangkaan.

Sebelumnya, solar yang merupakan BBM jenis diesel Pertamina, juga mengalami kelangkaan di beberapa SPBU.

Jika di Indonesia BBM tengah jadi polemik nasional, tak demikian halnya di Malaysia.

Warga negara Negeri Jiran itu selama ini justru menikmati harga BBM yang relatif sangat murah dibandingkan para tetangganya di ASEAN.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved