Harga Partamax Picu Peningkatan Jumlah Penggunaan Pertalite, Daya Beli Warga Makin Tertekan

Kenaikan harga BBM jenis Pertamax memicu permintaan BBM jenis Pertalite meningkat di sejumlah SPBU di Lombok, NTB. Daya beli warga semakin tertekan.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kendaraan bermotor antre untuk mengisi BBM Pertalite di SPBU Masbagik, Rabu (6/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM Partamax per 1 April 2022.

Kenaikan dari harga awal Rp 9.000 naik menjadi Rp. 12.500.

Hal ini lah yang membuat masyarakat mau tidak mau beralih ke penggunaan pertalite.

Penggunaan pertalite pun melonjak.

Seperti terlihat di SPBU Masbagik di Kabupaten Lombok Timur (6/4/2022).

Dari pantauan TribunLombok.com siang ini, tampak banyak pengendara antre mengisi bahan bakar Pertalite.

Di satu sisi minat BBM jenis Partamax malah menurun.

Baca juga: Ini Harga Terbaru BBM di NTB dan Daerah Tetangga Bali hingga NTT

Baca juga: Pertalite Gantikan Premium Jadi BBM Penugasan, Pemerintah Sebut Harganya Tak Alami Perubahan

Ahmad Rosidi, pengawas lapangan SPBU Pertamina Masbagik mengatakan, siang saja sudah lumayan ramai.

"Apalagi kalau sore, karena banyak kan yang ngabuburit itu, mereka kebanyakan memang belinya Pertalite," jelasnya.

Ia menjelaskan, di SPBU Masbagik pemasukan dan pengeluaran dari pertalite itu lumayan banyak.

Berbeda dengan pertamax malah minat masyarakat turun ke angka 50 persen.

"Untuk Pertalite sendiri perhari jumlah pengeluarannya itu 15-20 ton, sedangkan Partamax penurunan minat masyarakat," katanya.

Per hari pertamax cuman 1-2 ton saja, normalnya 4-5 ton per hari.

Rosidi juga menyampaikan, tidak semua masyarakat bisa menanggung kenaikan harga tersebut.

Di tengah kenaikan bahan pokok apalagi di tengah tengah pandemi seperti sekarang ini.

Di tempat berbeda Yayan selaku Penanggung Jawab (PJ) di SPBU Masbagik membenarkan atas peningkatan penggunaan Pertalite.

"Imbas dari kenaikan Partamax ini ya akhirnya perburuan terhadap Pertalite dimana-mana, implikasinya tentu daya beli masyarakat yang makin tertekan," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved