Gempa Bumi Terkini

Gempa Bumi Terkini Guncang Gunung Kidul dan Pacitan, BMKG: Dipicu Deformasi Batuan Dalam Lempeng

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki magnitudo 4,9

Twitter @DaryonoBMKG
Peta guncangan gempa bumi tektonik di wilayah Gunungkidul Yogyakarta hingga Pacitan di Jawa Timur pada, 6 April 2022 pukul 10.03.36 WIB 

TRIBUNLOMBOK.COM - Wilayah Gunungkidul Yogyakarta hingga Pacitan di Jawa Timur diguncang gempa tektonik pada, 6 April 2022 pukul 10.03.36 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki magnitudo 4,9.

Episenter gempa ini terletak pada koordinat 8,21 LS dan 110,57 BT, tepatnya di laut pada jarak 24 km arah barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 123 km.

Baca juga: Antisipasi Gempa Bumi saat MotoGP Mandalika, SAR Mataram Latih Ketangkasan Anggota

Baca juga: Menengok Rumah dari Sampah Kertas di Kota Mataram, Tahan Api dan Gempa Bumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Yogyakarta yang terjadi pagi ini merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi/patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa tepatnya di zona Benioff.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa bumi ini bukan jenis gempa subduksi megathrust dan bukan juga gempa akibat sesar aktif kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Gempa ini terjadi di Zona Benioff, yang mana pada lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jawa tidak lagi landai tetapi sudah menukik.

"Slab lempeng yang tersubduksi lebih dalam ini ada bagian yang mengalami deformasi atau patah yang kemudian memancarkan gelombang gempa," urainya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunLombok.com, Rabu (6/4/2022).

Sebagai contoh Gempa Benioff yang merusak akhir-akhir ini adalah Gempa Selatan Jawa Timur yang terjadi pada 21 Mei 2021 dengan magnitudo 5,9 di kedalaman 110 km.
Gempa ini merusak ratusan rumah di 7 kabupaten dan kota di Jawa Timur, khusunya Blitar dan Malang.

Guncangan gempa Yogyakarta pagi ini dirasakan di Gunungkidul, Bantul, Sleman, Trenggalek dalam skala intensitas II MMI dan Pacitan II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Ini patut disyukuri karena gempa dalam lempeng semacam ini mampu memancarkan guncangan sangat kuat di atas rata-rata gempa sekelasnya," ucap Daryono.

Dia mencontohkan Gempa Benioff di selatan Jawa Timur meskipun magnitudonya relatif kecil 5,9 tetapi mampu merusak ratusan bangunan rumah.

Hingga pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Yogyakarta-Pacitan ini belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya merupakan daerah rawan gempa.

Sejarah mencatat, gempa merusak sudah terjadi beberapa kali seperti pada tahun 1840, 1859, 1867, 1875, 1937, 1943, 1957, 1981, dan 2006.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved