Harga Bahan Pokok di KSB Meningkat Jelang Ramadhan
Menjelang Bulan Ramadhan, harga bahan pokok di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Menjelang Bulan Ramadhan, harga bahan pokok di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat.
Keterangan ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) KSB, Nurdin Rahman.
Kata Nurdin, sebenarnya peningkatan harga ini sudah terlihat mulai satu hingga dua bulan lalu.
"Ramadhan (puasa) seharusnya kan sedikit makan, tapi kenyataan lapangan berbeda," kata Nurdin, (1/4/2022).
Baca juga: Selama Ramadhan 1443 H, Jadwal Kerja ASN di Bima Diubah
Tingkat konsumsi masyarakat justru bertambah.
Peningkatan itu terjadi pada bahan baku seperti cabai, gula, dan bawang.
Cabai merah keriting dari 45 ribu pwe kilo kini menjadi 48 ribu per kilo.
Gula pasir awalnya 12 ribu per kilo menjadi 15 ribu per kilo.
Baca juga: Fasilitas Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa Diperbaiki Menjelang Ramadhan
Bawang merah naik 3 ribu rupiah, yakni dari 32 ribu per kilo menjadi 35 ribu per kilo.
Di luar bahan pokok seperti daging ayam, Nurdin juga menyebut ada kenaikan.
"Rata-rata naik di harga per kilo nya, dan itu yang kita pantau terus," jelas Nurdin.
Untuk minyak goreng, masyarakat mengusulkan untuk beralih ke minyak curah.
Pasalnya, minyak ini disebut memiliki kualitas dan bahan yang sama dengan minyak goreng kemasan.
Sementara harga minyak goreng kemasan melambung melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak curah.
Harga minyak goreng kemasan ditentukan oleh mekanisme pasar pasca HET dicabut.
Berbeda halnya dengan beras, harga bahan pokok satu ini cenderung stabil di pasaran.
Mengingat, produksi gabah petani terhitung surplus di dua masa panen kebelakang.
(*)