Update Corona
Sebagian Besar Wilayah Shanghai Dikunci Setelah Muncul 3.500 Kasus Covid-19 dalam Sehari
Lockdown atau penguncian dilakukan saat berlangsung pengujian massal di seluruh kota terbesar di China itu.
TRIBUNLOMBOK.COM,BEIJING - Otoritas China mengunci sebagian besar wilayah kota Shanghai pada Senin (28/3/2022) lantaran wabah virus corona melonjak drastis.
Menurut pemerintah setempat, distrik keuangan Pudong Shanghai dan daerah sekitarnya akan dikunci dari Senin (28/3/2022) pagi hingga Jumat (1/4/2022).
Lockdown atau penguncian dilakukan saat berlangsung pengujian massal di seluruh kota terbesar di China itu.
Baca juga: China Laporkan Kasus Baru Covid-19 Terbesar Sejak Awal Tahun 2020
Baca juga: Singapura Mulai Melonggarkan Prokes Covid-19 Mulai 15 Maret Mendatang
Wilayah pusat kota yang luas di sebelah barat Sungai Huangpu yang membelah kota akan memulai penguncian sendiri pada Jumat (1/4/2022).
Warga kota itu diminta tinggal di rumah dan pengiriman akan ditinggalkan di pos pemeriksaan, untuk memastikan tidak ada kontak dengan dunia luar.
Kantor dan semua usaha bisnis yang tidak dianggap penting akan ditutup dan transportasi umum ditangguhkan. Sudah banyak komunitas di kota berpenduduk 26 juta tersebut telah dikunci.
Penduduknya diharuskan untuk melakukan beberapa tes untuk Covid-19. Taman hiburan Disney Shanghai adalah salah satu bisnis yang tutup lebih awal.
Shanghai mendeteksi 3.500 kasus infeksi lainnya pada Minggu (27/3/2022), meskipun semuanya kecuali 50 kasus adalah orang yang dites positif tetapi tidak menunjukkan gejala Covid-19.
Pemerintah China kategorikan kasus-kasus seperti itu secara terpisah dari "kasus yang dikonfirmasi" - kasus pada orang yang sakit.
Alhasil laporan harian menunjukkan total yang jauh lebih rendah. Dilansir dari AP, China melaporkan lebih dari 56.000 infeksi secara nasional bulan ini.
Lonjakan terjadi di provinsi timur laut Jilin, yang menyebabkan sebagian besar dari kasus Covid-19 China.
Menanggapi wabah terbesarnya dalam dua tahun, China terus menegakkan apa yang disebutnya sebagai pendekatan "dinamis nol-Covid", sebagai strategi pencegahan paling ekonomis dan efektif terhadap Covid-19.
Itu membutuhkan penguncian dan pengujian massal, dengan kontak dekat sering dikarantina di rumah atau di fasilitas pemerintah pusat.
Strategi tersebut berfokus pada pemberantasan penularan virus oleh komunitas secepat mungkin, terkadang dengan mengunci seluruh kota.
Para pejabat China, termasuk pemimpin Partai Komunis Xi Jinping mendorong tindakan yang lebih terarah.